PATI, Joglo Jateng – Gerakan Kebangkitan Petani dan Nelayan Indonesia (Gerbang Tani) Kabupaten Pati mengadakan agenda Ngaji Tani, Minggu (30/1). Progam tersebut bertujuan untuk pengembangan pertanian organik di wilayah tersebut.
Ketua Gerbang Tani, Sutrisno menjelaskan, pihaknya bertekat untuk mengubah pola fikir petani untuk menerapkan sistem pertanian yang ramah lingkungan. Supaya tidak ketergantungan pada bahan-bahan kimia. Selain itu, mereka juga bisa memanfaatkan bahan yang ada di sekitar.
“Produktifitas petani lama-lama menurun kalau masih bergantung pada bahan kimia. Sebab, tanah pertanian akan mengalami kerusakan akibat residu yang ketinggalan,” tuturnya.
Sutrisno menambahkan, dengan adanya progam kajian tani, pihaknya berharap dapat memberikan pemahaman kepada petani terkait pertanian organik. Rencananya, agenda ini akan diselenggarakan rutin satu bulan sekali.
“Sesulit apapun kami akan berusaha. Dengan cara memberi edukasi agar mereka sadar tentang cara bertani yang benar dan ramah lingkungan,” jelasnya.
Pihaknya kedepan akan melakukan pelatihan swadaya. Menyiadakan tempat bagi masyarakat yang ingin berlatih pertanian yang benar. Supaya nantinya para petani menjadi mandiri dan tidak bergantung pada bahan kimia yang ada di toko-toko.
Sementara itu, Ketua DPC PKB Kabupaten Pati Bambang memaparkan, Gerbang Tani hadir untuk memberikan sumbangsih kepada para petani. Salah Satunya memberikan edukasi kepada mereka lewat progam ngaji tani ini.
“Masyarakat Pati mayoritas petani, jadi PKB harus menjadi pelindung. Melalui Gerbang Tani ini kita dapat berkontribusi dan menunjukan keberpihakan kepada para petani,” katanya.
Dirinya mendorong agar Gerbang Tani selalu hadir dalam kepentingan petani dan memberikan edukasi yang berkelanjutan. Supaya pertanian di Pati lebih maju. (cr7/fat)