KUDUS, Joglo Jateng – Lembaga Amil Infaq Zakat Shodaqoh Nahdlatul Ulama (Lazisnu) Kudus bersama Unit Pengelola Zakat Infaq Sedekah (UPZIS) Kecamatan se-Kabupaten Kudus menggelar rapat kerja, belum lama ini. Selain rapat kegiatan tersebut juga dibarengi dengan halal bi halal untuk membangkitkan semangat para pengurus.
Ketua Lazisnu Kudus Muhammad Ihdi Famhi Tamami mengatakan, momen halal bi halal di Syawal seperti ini harus dipergunakan sebaik-baiknya. Sebab momen ini bisa digunakan untuk saling bermaaf-maafan.
“Selain halal bi halal, pertemuan kali ini juga membahas mengenai raker. Karena 2022 ini sudah menginjak semester dua. Sehingga agar tetap bersemangat demi tercapainya perolehan kaleng INUK Rp 10 miliar,” ucapnya.
Sementara itu, Penasehat Lazisnu Kudus Ahmad Hamdani menyampaikan, pengurus di tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa harus paham apa maksud dan tujuan Lazisnu. Supaya, organisasi tidak dikatakan pasif.
“Setiap organisasi itu harus ada aktivitas. Kalau tidak ada bisa dikatakan organisasi itu pasif. Maka dari itu, setiap pengurus baik di tingkatan atas sampai bawah harus benar-benar memahami apa maksud dan tujuan di dalam organisasi,” tuturnya.
Pihaknya melanjutkan, Lazisnu tidak hanya berfokus pada pengelolaan infaq dan sedekah saja, melainkan juga berfokus pada zakat. Menurutnya, potensi zakat di Kudus sendiri sangat besar, ditambah aset zakat dari warga NU itu sangat potential.
“Sekali lagi, kunci keberhasilan adalah selalu kordinasi antar pengurus, tetap semangat berkhidmah di Lazisnu. Semoga kedepannya semakin berkembang, berkiprah, dan dapat memberikan manfaat untuk masyarakat, khususnya warga NU,” pungkas Hamdani. (sam/fat)