Kudus  

Menuju Piala Dunia melalui Kompetisi Sepak Bola Putri

BERTANDING: Tampak siswa putri yang turut bertanding sedang menendang bola di Supersoccer Arena, Minggu (3/9/2023). (ADAM NAUFALDO/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Dalam upaya meraih mimpi menuju Piala Dunia Wanita, Sepak Bola Putri di Kabupaten Kudus tentunya harus melalui berbagai tahapan dan pengembangan untuk menuju ajang empat tahunan tersebut. Salah satunya melakukan pembinaan yang juga bersinergi dengan sekolah-sekolah.

Wakil Ketua Umum II PSSI, Ratu Tisha Destria menjelaskan, upaya yang dilakukan Djarum Foundation menjadi dukungan positif bagi federasi terkhusus PSSI, guna memasyarakatkan sepak bola putri di Tanah Air. Diketahui, pembinaan level di putri hanya di beberapa provinsi saja start di U-15.

“Maka, upaya yang dilakukan Djarum Foundation dengan melakukan pembinaan yang sinergi dengan sekolah dan cakupan besar dengan tujuan mengenalkan sepak bola putri khususnya di Kudus. Tetapi hal ini merupakan langkah yang sangat baik. Kita berharap, dari sini bisa lahir atlet sepak bola yang bisa membawa Indonesia berlaga di Piala Dunia Wanita,” ucapnya kepada Joglo Jateng.

Lebih lanjut, mengenai pentingnya kompetisi sepak bola putri berjenjang yang disebutkan oleh Victor Hartono, bersamaan dengan peresmian Supersoccer Arena juga diselenggarakan final MilkLife Soccer Challenge Batch 2. Turnamen ini merupakan kompetisi lintas SD dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang berasal dari Eks Karesidenan Pati. Diantaranya, Kudus, Jepara, Rembang dan Pati.

MilkLife Soccer Challenge Batch 2 digelar sejak 28 Agustus 2023 yang telah diikuti kurang lebih 2.100 siswi dari 106 sekolah yang bertanding di dua kelompok usia yakni U-12 dan U-10. Pada partai final, SDUT Bumi Kartini Jepara keluar sebagai juara untuk kategori U-10, sementara kampiun U-12 diraih oleh SD 2 Rendeng, Kudus.

Sementara itu, President Director Djarum Foundation, Victor Rachmat Hartono menyebut, tujuan utama dibangunnya Supersoccer Arena berguna untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap sepak bola putri. Selain itu, untuk memutar roda ekosistem olahraga di Tanah Air agar lebih berkembang.

Disamping itu, stadion tersebut juga digunakan untuk membina olahraga panahan dan atletik usia dini. Ia berharap, kedepan akan lahir srikandi-srikandi sepak bola putri yang mampu mengharumkan Indonesia di panggung dunia.

“Supersoccer Arena didedikasikan oleh Djarum Foundation bagi pemassalan dan pengembangan sepak bola putri di Tanah Air khususnya di Kudus. Kami melihat, ekosistem olahraga ini memiliki potensi besar yang harus dikembangkan bersama-sama dengan seluruh stakeholder yang sangat mencintai olahraga ini demi satu gol utama yakni mengantar Timnas Putri Indonesia ke level dunia,” pungkasnya. (cr12/fat)