Jepara  

Bawaslu Jepara Optimalisasi Peran Generasi Millenial

EDUKASI: Bawaslu Jepara menggandeng tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah mengadakan sosialisasi tentang urgensi anak muda dalam Pemilu 2024, belum lama ini. (ISTIMEWA/JOGLO JATENG)

JEPARA, Joglo Jateng – Dua tokoh Islam sekaligus pimpinan organisasi dari Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah Jepara, sosialisasikan pentingnya kepengawasan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hal ini ditujukan kepada generasi millenial.

Ketua PCNU Jepara KH. Charis Rahman dan Ketua PDMD Jepara KH. Fachrurrozi secara bergantian menyampaikan urgensi anak muda dalam Pemilu 2024. KH. Fachrurrozi mengutip data dari statistik, bahwa di 2024 anak muda atau generasi millenial akan menguasai panggung politik. Karena angkanya sendiri mendominasi daripada usia lainnya.

Maka dari itu, suara dari kalangan millenial begitu diperhitungkan oleh para pelaku politik. Sehingga, pendidikan politik serta optimalisasi kepengawasan dengan melibatkan anak muda, kata dia, langkah yang tepat.

Pemkab Demak
Baca juga:  Kelola Sampah Berkelanjutan, Pemkab Jepara Siapkan TPS RDF 2025

Ma la yatimmu al-wajibu illa bihi fahuwa wajib (Sesuatu yang menjadi jalan mencapai wajib adalah juga wajib), sehingga partisipasi oleh anak muda dalam Pemilu hukumnya wajib,” papar KH Fachrurrazi kepada Joglo Jateng.

Selanjutnya, KH. Charis menjelaskan soal metode kampanye dengan menonjolkan kapasitas diri. Tidak perlu menggunakan langkah menjelek-jelekkan, apalagi black campaign. Meski, kedua hal tersebut juga bergandengan.

Sehingga, menurutnya teori menjelekkan sudah basi atau kuno digelar di sini. Berbeda dengan sekarang, sudah saatnya pertarungan Pemilu berjalan elegan tanpa kekerasan dan olok-olokan) antar anggota Partai Politik (Parpol).

Baca juga:  Pengelolaan Arsip 2 OPD Pemkab Jepara Mendapat Predikat “Sangat Memuaskan”

“Selain kuno juga tidak baik dilakukan oleh Parpol. Ketika terjadi, sama saja dengan menciderai kepentingan masyarakat secara umum. Sangat setuju kepada Bawaslu yang menerapkan Pemilu damai dan kondusif,” ujar KH. Charis Rahman.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Jepara, Sujiantoko menginformasikan, telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) sebanyak 300 kali. Ada yang dari pemuda, lembaga pendidikan, maupun pondok pesantren. (cr2/fat)