Kudus  

LAZISNU Kudus Tekankan Potensi Pemberdayaan Ekonomi

SAMBUTAN: Kabag Kesra Kabupaten Kudus sedang menyampaikan sambutan di acara rakorcab Lazisnu Kudus, Minggu (25/2/2024). (DYAH NURMAYA SARI/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – NU Care Lazisnu Kabupaten Kudus menggelar Rapat Koordinasi Cabang (Rakorcab) dengan mengusung tema upaya menguatkan fungsi kelembagaan untuk menghimpun zakat mal dan 13.500 muzaki sebagai pondasi utama melejitkan potensi zakat, infaq dan shadaqoh. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung SBSN IAIN Kudus, Minggu, (25/2/2024).

Ketua Lazisnu Kudus, M Ihdi Fahmi mengungkapkan, bahwa dengan mengacu pada tema Rakorcab, maka optimalisasi zakat mal dan 13.500 muzaki untuk melejitkan potensi pemberdayaan ekonomi. Hal tersebut disebabkan karena pihaknya menganggap bahwa penghimpunan zakat yg dilakukan lazisnu belum maksimal secara potensi.

“Kita melihat bahwa agniya atau orang mampu di Kudus banyak. Tetapi yang melalui zakatnya ke Lazisnu kurang maksimal. Dengan jaringan yang ada di 9 kecamatan dan 125 desa di Kabupaten Kudus. Kita akan memeberikan sosialisasi pentingnya penyaluran zakat melalui lembaga,” tuturnya.

Dalam acara ini dia mengundang seluruh pengurus lazisnu atau unit pengelola zakat, kecamatan, dan desa se kabupaten. Kemudian, menghadirkan pemateri dari Rois Syuriah PWNU Jawa Tengah, dan sekretaris PB NU.

Dirinya menekankan bahwa titik fokus dari Rakorcab kali ini yaitu perencanaan kegiatan dan program lazisnu di tahun 2024. Sekaligus evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan selama satu tahun Minggu (25/2/24).

“Fokus rencana baru tahun ini ada dua. Pertama, pemberdayaan ekonomi para  petugas dilapangan. Mengingat petugas tersebut, adalah ujung tombak dari keberhasilan kerja lazisnu. Oleh karena itu, betul-betul kita arahkan untuk pemberdayaan ekonomi petugas lapangan. Kedua, pemberdayaan ekonomi diluar petugas, yaitu kepada masyarakat khususnya di warga nahdliyin,” jelasnya kepada Joglo Jateng.

Sehubungan dengan penjabat NU akan berakhir di tahun ini. Untuk siapa saja yang melanjutkan, kegiatan ini akan menjadi berkesinambungan seperti pesan dari pendahulu. Yaitu untuk membuat program berkelanjutan.

“Pesan dari penasehat Lazisnu selalu kami tanamkan. Bahwa kami akan mempertahakan program berkelanjutan. Tidak hanya program yang selesai saat itu. Tetapi bisa dimanfaatkan secara terus menerus dan berkesinambungan,” pungkasnya. (cr3/fat)