Legislatif Dorong Program Seragam Gratis di Pemalang Diteruskan

Anggota DPRD Pemalang Fraksi PDI-P, Nuryani. (UFAN FAUDHIL/JOGLO JATENG)

PEMALANG, Joglo Jateng – Dalam rangka mengurangi angka kasus anak tidak sekolah (ATS) dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), anggota DPRD Kabupaten Pemalang mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) agar dapat secara berkelanjutan memprogramkan pembagian seragam gratis untuk siswa-siswi tidak mampu di tingkat SD-SMP. Selain itu, diharapkan ke depan tidak hanya seragam, pada pelaksanaannya nanti pemberian sepatu juga dapat dilakukan.

Anggota DPRD Pemalang dari Fraksi PDI-P, Nuryani menuturkan, setelah melihat kebahagiaan para siswa-siswi penerima manfaat seragam di Pembagian Seragam Bantuan Pemerintah Tahun Anggaran (TA) 2024, dirinya berpendapat bahwa program ini harus terus dilaksanakan setiap tahun. Bahkan dirinya mendorong pada pelaksanaan program selanjutnya, pemerintah tidak hanya menyediakan seragam gratis, tetapi juga sepatu.

Baca juga:  Peringati Hari Stroke, Komunitas Dokter Gelar Pemeriksaan Dini Gratis

“Kalau bisa, tahun depan semuanya satu set dengan sepatu. Jadi seragam OSIS SMP atau merah putih SD, lalu pramuka satu paket dengan sepatunya. Jadi para orang tua tidak perlu pusing terkait masalah baju seragam,” ucapnya, belum lama ini.

Pemkab Demak

Menurutnya, hal tersebut bertujuan untuk memperbesar antusiasme siswa-siswi melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Di sisi lain, ia berharap kegiatan tersebut juga dapat menurunkan angka ATS di Kabupaten Pemalang yang angganya masih tinggi dibandingkan 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.

Dalam pelaksanaan pembatuan seragam tahun ini, Nuryani memberikan saran agar Pemkab bisa membagikan seragam kepada siswa-siswi di awal tahun ajaran, bahkan sebelum mulai berangkat sekolah. Dengan demikian, para orang tua bisa lebih ringan memikirkan kebutuhan sekolah lain seperti buku dan alat tulis untuk anak-anak mereka.

Baca juga:  Lokakarya Tingkatkan Kompetensi Guru

“Kalau kemarin kan pemberiannya telat, sudah masuk baru diberikan. Jadi hampir semua siswa tidak mampu yang terdata di DTKS sudah membeli seragam. Tahun depan bisa dievaluasi agar pelaksanaan pembagian dilakukan lebih awal,” terangnya. (fan/abd)