KPU Kota Semarang Sediakan Sarana Ramah Disabilitas, Alat Bantu Braille Siap di TPS

Ketua KPU Kota Semarang, Ahmad Zaini. (FADILA INTAN QUDSTIA/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang siap menyediakan satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) satu Alat Bantu Tuna Netra (ABTN) berupa tulisan braille bagi pemilih difabel netra di setiap kelurahan se-Kota Semarang. Hal ini dalam rangka melayani penyandang disabilitas saat melakukan pencoblosan Pilkada 2024 serentak pada 27 November mendatang.

Ketua KPU Kota Semarang, Ahmad Zaini mengungkapkan, kertas ATBN saat ini sudah dicetak dan tersimpan dengan baik di Gudang Logistik KPU Kota Semarang. Proses pencoblosan pada difabel netra sendiri sangat unik, yaitu pertama pemilih difabel mendapatkan surat suara itu, kemudian dimasukkan ke alat bantu tersebut lalu ada lubang kecil untuk dijadikan patokan paku yang bisa masuk.

Baca juga:  Hari Tenang, Tim Gabungan Bersihkan APK

“Surat suara sama, hanya nanti dimasukin ATBN- nya terus ada lubang, nah nanti mereka baca. Nanti ada panduan nyoblosnya di mana. Pokoknya surat suara Pilwalkot maupun Pilgub itu sudah ada alat bantu tuna netra-nya,” ucapnya saat dihubungi Joglo Jateng, Selasa (12/11/24).

Selain itu, apabila pemilih difabel membutuhkan pendampingan saat pencoblosan, maka mereka bisa dibantu oleh keluarga atau bisa juga petugas KPPS yang sedang berjaga di TPS tersebut sesuai dengan permintaan dari pemilih difabel.

“Jadi sebenarnya dalam penyiapan TPS tidak ada persiapan khusus yang ada difabel. Tapi semua TPS yang kita bangun harus ramah disabilitas artinya akses teman-teman difabel terpenuhi,” jelasnya.

Baca juga:  Bawaslu Kota Semarang Siap Gencarkan Patroli Pengawasan saat Masa Tenang

Adapun salah satu contoh pelayanan sarana prasarana TPS ramah difabel, yakni tidak adanya tangga. Sehingga manakala ada difabel yang menggunakan kursi roda tidak perlu bersusah payah alatnya diangkat.

“Karena itu sudah menjadi komitmen bersama dan aturan dari KPU bahwa pembuatan TPS itu harus memenuhi unsur ramah disabilitas. Termasuk di dalamnya ketinggian meja juga sudah diatur sehingga mereka bisa menjangkau untuk memasukkan surat suara,” ungkapnya.

Pihaknya mengaku tidak begitu paham wilayah mana saja yang didominasi pemilih difabel. Namun, dirinya menyakini bahwa mereka menyebar di seluruh kelurahan.

Baca juga:  Bawaslu Semarang Tegaskan Larangan APK di Sekitar Instansi Pendidikan

Selanjutnya, pada Minggu (17/11) mendatang, KPU Kota Semarang merencanakan simulasi pencoblosan yang melibatkan seluruh jenis pemilih. Baik pemilih difabel, lansia, pemilih pindahan, dan masih banyak lagi. (int/gih)