SEMARANG, Joglo Jateng – Debat terakhir Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah antara pasangan calon Andika Perkasa-Hendrar Prihadi alias Hendi dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin alias Gus Yasin berlangsung lebih meriah di Muladi Dome Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Rabu (20/11/2024) malam.
Tema debat yang diangkat adalah “Membangun Sosial Budaya, Pendidikan, Kesehatan, dan Perlindungan untuk Masyarakat yang Sejahtera dan Toleran,” yang menjadi isu penting dalam menentukan arah pembangunan Jateng ke depan.
Pada debat ketiga ini sejumlah pertanyaan telah dipersiapkan oleh tujuh panelis ternama. Antara lain, Prof Totok Agung Dwi Haryanto Guru Besar Universitas Jenderal Soedirman, Prof Akhmad Arif Junaidi Ketua LP2M Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Kemudian, Prof Tri Marhaeni Pudji Astuti dari Universitas Negeri Semarang, Prof Mukhsin Jamil dari UIN Walisongo Semarang. Lalu, Prof Lita Tyesta Addy Listya Wardhani dari Undip, Prof Triyanto Universitas Sebelas Maret Surakarta, dan Prof Alamsyah dari Undip.
Ketua KPU Jateng Handi Tri Ujiono, mengingatkan bahwa tujuh hari ke depan masyarakat Jateng akan menjalankan pemungutan suara di TPS, tepatnya pada 27 November 2024. Oleh karena itu, pada debat ketiga atau sesi pemungkas ini diharapkan para paslon bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan semaksimal mungkin.
“Kami berharap melalui metode kampanye yang kami fasilitasi ini, paslon dapat memanfaatkan dengan baik momentum ini. Karena sekali lagi saya sampaikan siaran debat pilgub Jateng dibandingkan dengan siaran pilgub di seluruh provinsi kita paling banyak yang nonton,” kata Handi dalam sambutannya.
Pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk dapat mengikuti dan menyimak dengan saksama dan mencermati semua yang akan menjadi penajaman visi misi program paslon. Sehingga menjadi bahan pertimbangan untuk dapat menentukan pilihan pada saat hari pemungutan suara mendatang.
Di sisi lain, suasana di dalam ruang debat dipenuhi oleh para pendukung masing-masing paslon yang hadir dengan semangat tinggi. Pendukung Andika-Hendi kompak menggunakan kaus berwarna hijau tua. Sementara untuk para pendukung Luthfi-Yasin serasi mengenakan kaus berwarna biru. Sorak sorai dan tepuk tangan bergema setiap kali paslon menyampaikan gagasan-gagasan yang disambut positif.
Calon Gubernur Jawa Tengah nomor urut 1, Andika Perkasa menyampaikann visi misinya secara gamblang mengenai Jateng Sejahtera. Pihaknya mengaku bakal fokus pada sejumlah aspek antara lain, Berbudaya, Terdidik, Sehat dan Insklusif.
Andika mengeklaim bahwa potret dari pembangunan sosial budaya dan perlindungan masyarakat secara langsung bisa dilihat dari jumlah rakyat miskin di Jateng. Pihaknya mencatat masyarakat miskin di Jateng berkisar 10.47 persen atau sekitar 3.7 juta jiwa.
“Hal ini menunjukkan akses masyarakat Jateng yang pertama sumber daya ekonomi. Kedua, akses pendidikan, kesehatan, keadilan dan demokrasi. Dalam skala tertentu akses dalam pendidikan ini dilihat dari angka partisipai di sekolah,” ungkapnya.
Oleh karena itu, pihaknya mengaku jika dia terpilih lima tahun ke depan pihaknya bakal meningkatkan partisipasi sekolah. Selain itu, pihaknya juga berkomitmen untuk menargetkan pertumbuhan perekonomian hingga 6-6,5 persen. Sehingga angka kemiskinan ekstrem tidak ada atau nihil. Sehingga harapan hidup juga berkisar antara 75, 79 tahun.
“Dan hal ini kami merasa optimis bisa dilakukan karena berbagai program yang kami tawarkan. Dengan demikian maka kami berharap di akhir tahun 2029 kita semua masyarakat Jawa Tengah akan bisa lebih baik dalam hal peningkatan pendidikan kesehatan di Jawa Tengah,” tegasnya.
Sementara itu, cagub paslon nomor urut 2, Ahmad Luthfi menyampaikan bahwa pihaknya bakal mengusung filosofi ojo rumongso iso, tapi iso rumongso. Yang berarti tidak merasa paling mampu, namun harus peka terhadap lingkungan sekitar. Filosofi ini menjadi dasar dari program-program yang ingin mereka jalankan.
Luthfi memaparkan salah satu program unggulan mereka, yakni pemberian asuransi kesehatan gratis bagi seluruh warga Jawa Tengah dalam waktu satu tahun ke depan. Program ini bertujuan untuk memastikan akses layanan kesehatan yang merata, terutama bagi masyarakat kecil.
“Jateng harus sehat dan waras. Kami pastikan setiap warga mendapatkan layanan kesehatan tanpa memikirkan biaya,” ujarnya.
Ahmad Luthfi juga menegaskan pentingnya reformasi pendidikan yang lebih terarah. Pihaknya bakal pastikan kurikulum pendidikan di Jateng akan mendekatkan pada kesempatan kerja sehingga ketika sudah lulus, bisa langsung mendapat pekerjaan.
“Pendidikan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja adalah kunci untuk mengatasi pengangguran di Jawa Tengah,” imbuhnya.
Selain itu, pasangan ini juga menaruh perhatian besar pada pengentasan kemiskinan ekstrem. Luthfi menegaskan bahwa negara harus hadir dalam memberikan solusi nyata.
“Kami akan memberikan subsidi pangan murah, sekolah gratis, dan kesehatan gratis. Semua kebutuhan siswa dari keluarga miskin ekstrem akan dipenuhi secara gratis,” paparnya. (luk/adf)