YOGYAKARTA – Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, berupaya memfasilitasi pemasaran produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) secara daring. Agar mudah dijangkau konsumen, terutama masyarakat Sleman pada era normal baru pandemi Covid-19.
“Salah satu upaya untuk membantu UMKM, yakni dalam pemasaran dengan memanfaatkan layanan pemasaran daring ‘Sleman Mart’ dengan beragam jenis produk,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sleman, Pustopo, belum lama ini.
Menurut Pustopo, layanan daring ini menguntungkan. Karena, barang yang dipesan akan diantarkan sampai ke rumah pembeli. Inovasi layanan seperti ini akan membantu pelaku UMKM. untuk tetap melayani pelanggan dengan aman dan nyaman.
Pihaknya juga terus mendorong pelaku UMKM di wilayah setempat. Untuk dapat mengubah pola dalam produksi dan pemasaran, sesuai tatanan baru masa pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 membawa dampak bagi usaha UMKM di Kabupaten Sleman yang jumlahnya mencapai ribuan pelaku usaha.
“Pada era normal baru ini, hampir semua layanan beralih ke layanan digital. Meskipun bukan perkara mudah, namun kami akan terus memantau dan memberikan pendampingan secara daring. Agar para pelaku UMKM dapat segera bangkit,” tuturnya.
Hal sama, juga dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman yang turun langsung ke pelaku UMKM. Saat melakukan pendampingan dalam promosi dan pemasaran di tengah pandemi Covid-19.
“Tinjauan untuk mengetahui secara garis besar kegiatan dan kondisi pelaku UMKM di tengah pandemi Covid-19. Mengingat adanya wabah tersebut memberi dampak langsung bagi perekonomian masyarakat,” ujar Kepala Bidang Perindustrian Disperindag Sleman, Dwi Wulandari.
Pemerintah Kabupaten Sleman terus berupaya, untuk membantu dan mendampingi UMKM di wilayah Kabupaten Sleman di tengah pandemi Covid-19. Dengan cara, membantu mempromosikan produk-produk yang dibutuhkan di masa-masa pandemi secara daring. Agar memudahkan dalm proses pemasaran.
“Kami juga melakukan pendampingan industri kecil dan menengah (IKM) produk masker, untuk ikut dalam pengadaan barang dan jasa. Serta memfasilitasi pemasaran daring berbayar untuk meningkatkan pemasaran dan omzet IKM,” jelasnya.
Upaya lainnya Pemkab Sleman memberikan penangguhan angsuran dana penguatan modal selama enam bulan, mulai April sampai dengan September 2020.
“Kami juga bekerja sama dengan Go-Jek dan Grab dalam pengiriman produk yang merupakan salah satu bentuk pemasaran daring,” katanya. (ara/yos)