Mbak Ita Ajak Penyandang Disabilitas Terlibat Urban Farming

Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu
BANTUAN: Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (baju hijau) berikan bibit tanaman kepada salah satu penyandang disabilitas yang bernama Faisal di Taman Sobokarti, akhir pekan lalu. (DICKRI TIFANI / JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Puluhan anak penyandang disabilitas Kota Semarang berkumpul di Taman Sobokarti yang berlokasi di Kelurahan Kebonagung, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang, akhir pekan lalu. Mereka mengikuti aneka perlombaan di Hari Disabilitas Internasional (HDI) yang bertajuk “Semangat Inklusi dalam Nasionalisme”. Kegiatan ini digelar oleh Rumah Sahabat Disabilitas Kota Semarang.

Wakil Wali Kota Semarang  Hevearita Gunaryanti Rahayu melihat secara langsung bahwa anak-anak disabilitas memiliki keterampilan yang luar biasa. Di antaranya menyanyi, membatik,  fashion show hingga bercocok tanam.

Ita, sapaan akrab Wakil Wali Kota Semarang menyampaikan, keterampilan yang dimiliki oleh anak-anak penyandang disabilitas tersebut akan didorong oleh pihaknya. Namun bukan keterampilan biasa dilakukan. Salah satunya, ia mendorong mereka untuk melakukan urban farming.

“Luar biasa ada anak disabilitas bisa berjualan tanaman. Kita dorong terus untuk mereka sama dengan kita, orang yang normal. Pemkot Semarang akan gandeng stakeholder lainnya untuk bisa men-suport kelebihan mereka,” kata Ita usai memberikan sambutan di acara HDI.

Baca juga:  PPDB 2024 Semarang Kembali Gunakan Sistem Zonasi, Ini Aturannya

Ia menuturkan, dirinya mengajak anak-anak penyandang disabilitas untuk pelatihan menanam padi dengan media pot atau polyback.  Ita yakin bahwa mereka bisa bercocok tanam dengan urban farming. Tujuannya dari urban farming selain hobi, yakni bisa menjadi lahan pendapatan dari hobi yang mereka tekuni ini.

“Contohnya seperti Faisal, dia berlatih bercocok tanam. Memang dari sekian banyak, pasti ada yang berhasil dan gagal. Apresiasi saya, dia mampu menjual tanaman anggrek dan tanaman mint. Itulah yang kami dorong tidak hanya di tanaman itu saja melainkan keahlian yang lain. Intinya, bagaimana menciptakan mereka menjadi anak disabilitas yang hebat,” tuturnya.

Baca juga:  Ketua DPD Gerindra Disiapkan Bertarung di Pilgub Jateng

Saat itu, Ita mengajak anak-anak disabilitas untuk bercocok tanam padi dan mereka sangat antusias. Menurutnya, ajakan tersebut agar anak disabilitas bisa menjaga ketahanan pangan di keluarga selain hobi yang ditekuni.

“Bagaimana mereka bisa memenuhi kebutuhan di keluargannya. Ada sebagian kan anak-anak dari keluarga tidak mampu. Sehingga mereka diharapkan bisa membantu orang tuanya juga melalui urban farming,”jelasnya.

Sehingga Ita menilai bahwa terobasan ini merupakan hal yang baru selain dari keahlian membatik, menyanyi, dan fashion show.

“Terobasan baru. Namun sekarang memikirkan bagaimana mereka bisa merawat, menyemai, membibit dan mendapatkan hasil. Saya dalam waktu dekat akan adakan pelatihan urban farming lagi,” ujarnya.

Baca juga:  BPBD Semarang Pantau Bronjong Sungai Pengkol, Antisipasi Banjir Dinar Indah

Dalam kesempatan itu, Ariel Saptawulan selaku ketua pelaksana acara ini menyampaikan terimakasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu acara HDI 2021. Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan rangkaian acara dari beberapa hari peringatan penting seperti Hari Sumpah Pemuda dan Hari Batik Nasional. (dik/gih)