Library Action Research sebagai Solusi Pengumpulan Bahan Penelitian dalam Penelitian Materi Sosial Diera Pandemik

Oleh: Muhammad Ariffandi, S.Pd.
Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Demak, Kabupaten Demak

DALAM pembelajaran, seorang guru semaksimal mungkin harus memiliki kreativitas untuk mencapai kompetensi dasar peserta didik dengan segala kondisi. Pandemi Covid-19 sekarang ini tidak membuat guru mengalami kemunduran, namun memungkinkan untuk mempunyai penekanan-penekanan baru lebih mendalam yang sebelumnya belum sering dilakukan atau bahkan tidak pernah dilakukan.

Ilmu pengetahuan atau dunia pendidikan sangat identik dengan beragam penelitian ilmiah. Penelitian tersebut dilakukan sebagai wujud usaha dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan. Salah satunya untuk pengembangan suatu teori, baik untuk kepentingan pengembangan teori itu sendiri maupun untuk kepentingan praktis. Dalam mengembangkan suatu teori, diperlukan suatu perencanaan yang masak dan teliti. Agar perencanaan tersebut dapat tepat, maka dibutuhkan adanya data-data yang objektif.

Pemkab Demak

Untuk memperoleh data yang objektif dan dapat dipertanggungjawabkan, diperlukan sebuah metode dan instrumen pengumpulan data yang valid dan akurat. Sebelum mencapai pada tahap pembahasan dan penyimpulan penelitian yang dilakukan, terlebih dahulu dilakukan pengumpulan data, pengolahan data, dan penganalisisan data.

Pada materi Sosiologi penelitian Sosial kelas X yang salah satu di dalamnya membangun pemikiran peserta didik terencana, sistematis, dan logis secara kualitatif, untuk menjelaskan fenomena sosial secara lebih mendalam (holistik) dan menyeluruh (komprehensif). Penelitian dengan pendekatan kualitatif dipergunakan untuk menghasilkan teori-teori yang berasal dari data (grounded theory), bukan dari hipotesis seperti pada penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian kualitatif, peristiwa menjadi totalitas atau keseluruhan, sehingga disebut fenomenologis.

Pendapat peneliti dalam menafsirkan makna sangat besar peranannya, karena ketepatan interpretasi tergantung pada ketajaman analisis, objektivitas, dan sistematika. Dalam pendekatan, peneliti harus mampu bersikap objektif dalam membuat penafsiran. Untuk itu, peneliti harus melakukan kaji ulang dan cross check data dengan pihak lain. Dalam rancangan penelitian kualitatif tidak terdapat hipotesis, karena datanya tidak berupa angka. Sedangkan penelitian kuantitatif terdapat hipotesis, karena data berupa angka yang mengolah datanya menggunakan statistik untuk membuktikan hipotesa.

Penelitian dengan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif analitik. Di mana penelitian disusun secara sistematis dan menyeluruh, serta dilakukan dalam rangka mengungkapkan konsep-konsep yang timbul dari data. Penelitian dengan pendekatan kualitatif banyak digunakan dalam ilmu sosial dan ilmu pendidikan serta kajian budaya. Penelitian ini tidak dibatasi hipotesis, karena permasalahan dan variabel dalam ilmu sosial tidak terlepas dari hubungan dengan lingkungan secara menyeluruh. Jenis penelitian tersebut dapat menggunakan penelitian studi dokumen, yang di dalamnya kita bisa menggunakan library action research. Hal tersebut dapat dilakukan di suatu lingkungan yang disebut perpustakaan. Jenis penelitian berdasarkan tempat yaitu library research digunakan untuk melakukan analisis terhadap dokumen-dokumen penting. Penelitian kepustakaan merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara mengomparasikan pendapat-pendapat ahli melalui buku-buku.

Penelitian kepustakaan memiliki beberapa ciri, antara lain menggunakan data sekunder, proses pengumpulan data menggunakan sistem dokumenter dan komparatif, hasilnya merupakan suatu generalisasi, dan dilakukan di perpustakaan. Adapun karakteristik penelitian kepustakaan antara lain: Objek penelitian yang digunakan adalah buku-buku atau data sekunder hasil penelitian para ilmuwan, dan proses pengumpulan data menggunakan sistem dokumenter dan komparatif, serta hasilnya berupa satu generalisasi.

Untuk itu, bagi seorang guru penting untuk memperkenalkan lebih mendalam tentang library action research yang tidak hanya digunakan sebagai pelengkap dalam teknik pencarian data, namun bisa sebagai komponen utama untuk mendapatkan data atau informasi dalam penelitian. Sehingga diharapkan para peserta didik lebih melek dalam cara mendapat data saat mengupas suatu masalah penelitian. (*)