Matematika Menjadi Menyenangkan dengan Kurikulum Merdeka

Oleh: RR. Angka Setijaningsih, S.Pd.
Guru Matematika SMP N 1 Padamara

MENGUTIP ucapan Menteri Pendidikan (2021), bahwa merdeka belajar menjadi salah satu program inisiatif Menteri Pendidikan. Di kurikulum merdeka guru hanya mengajarkan materi  yang esensial (materi yang benar-benar penting). Kurikulum menurut Nurgiantoro, yaitu alat untuk mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan. Kurikulum dan pendidikan adalah dua hal yang sangat erat kaitannya, tidak dapat dipisahkan satu sama yang lain (Nurgiantoro, 2008: 2). Nurgiantoro menggaris bawahi bahwa relasi antara pendidikan dan kurikulum adalah relasi tujuan dan isi pendidikan.

Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa inggris yaitu kata curriculum yang berarti rencana pelajaran. Berasal dari kata currere yang berarti berlari cepat, tergesa gesa, menjelajahi, menjalani, dan berusaha (Hassibuan: 2009). Kurikulum diartikan sebagai rancangan sejumlah mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa untuk naik kelas atau mendapatkan ijazah (menyelesaikan studinya).

Pemkab Demak
Baca juga:  Membangun Lingkungan Pendidikan yang Aman dan Inklusif

Salah satu fungsi kurikulum ialah sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang pada dasarnya memiliki komponen pokok dan komponen penunjang yang saling berkaitan. Berikutnya berinteraksi satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan. Komponen merupakan satu sistem dari berbagai komponen yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya. Sebab kalau satu komponen saja tidak ada atau tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Kurikulum 2013 hanya berlangsung sampai 2021. Setelah itu muncul Kurikulum Merdeka yang mana merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2013. Nantinya Kurikulum Merdeka digunakan untuk seluruh satuan pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP,SMA, SMK, Pendidikan Khusus, dan Kesetaraan. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Kurikulum ini dapat membantu guru untuk memilih berbagai perangkat ajar untuk menyesuaikan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Baca juga:  Membangun Lingkungan Pendidikan yang Aman dan Inklusif

Pembelajaran matematika adalah salah satu pelajaran yang sangat penting dalam segala aspek kehidupan. Matematika juga merupakan mata pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan dan menjadi andil dalam tercapainya tujuan pendidikan di Indonesia. Matematika merupakan bidang studi yang berguna dan banyak memberi bantuan dalam mempelajari berbagai disiplin ilmu yang lain. Karena itu pada pendidikan formal, pelajaran matematika diajarkan pada peserta didik.

Akan tetapi masih banyak peserta didik yang tidak menyukai pelajaran matematika, karena menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit dimengerti. Hal tersebut juga terjadi di SMP Negeri 1 Padamara. Sebagai seorang guru, saya menyadari bahwa mengajarkan mata pelajaran matematika tidaklah mudah. Karena menurut mereka, pelajaran matematika hanya berkaitan dengan rumus-rumus, terlalu sulit, menguras pikiran, hitungan yang memusingkan kepala, dan membosankan.

Baca juga:  Membangun Lingkungan Pendidikan yang Aman dan Inklusif

Pada pembelajaran matematika, guru harus bisa menciptakan suasana yang menyenangkan. Kurikulum merdeka belajar menerapkan  pembelajaran yang bervariasi dalam menyelesaikan masalah sesuai dengan skill atau kemampuan siswa. Misalnya pada materi Aritmatika Sosial, proses pembelajaran tidak harus dilakukan di dalam kelas. Tetapi bisa dilakukan di luar kelas seperti mengajak mereka ke lingkungan sosial seperti pusat perbelanjaan.  Di sana peserta didik bisa langsung menghitung besarnya persentase untung atau rugi, ataupun harga-harga barang yang didiskon. Dengan begitu pembelajaran akan terasa menyenangkan.

Seorang guru harus benar-benar memahami kondisi dan kemampuan peserta didik agar tujuan merdeka belajar tercapai. Jika kita sebagai guru sudah memahami peserta didik, maka model atau teknik pembelajaran yang tepat untuk peserta didik akan mudah diterapkan. Jika teknik sudah dilakukan, maka akan didapatkan tercapainya tujuan merdeka belajar secara menyenangkan. (*)