SEMARANG, Joglo Jateng – Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kota Semarang memberikan edukasi melalui event Google Extremax Day, kepada perwakilan Diskominfo Kab/Kota se-Indonesia.
Kepala Diskominfo Kota Semarang, Soenarto mengukapkan, acara ini terdiri dari beberapa rangkaian. Salah satunya seminar Pemanfaatan Kecerdasan Buatan (AI) dengan Penggunaan Teknologi Cloud, yang bertujuan agar masyarakat bisa mengikuti perkembangan zaman di era digitalisasi.
“Dimana AI ini kan sekarang berkembang luar biasa. Tentu ini menjadi era yang mau tidak mau semua lapisan masyarakat harus mengikuti. AI ini menuntut kita supaya harus bisa secara dinamis ini terus berkembang,” terangnya, saat ditemui Joglo Jateng di Hotel Patra Jasa, Kamis (16/3).
Google Extremax Day ini diikuti sebanyak 300 peserta. Selain seminar, ada juga pameran AI, yang bisa dilihat oleh para peserta untuk nantinya bisa diimplementasikan ke daerah masing-masing.
“Ada enam kampus dan beberapa pengembang AI. Ada Undip, Udinus, USM, Bali Tower, Unika yang memamerkan produk AI unggulannya,” tambah Soenarto.
Salah satu contoh produk unggulan yang menurutya bagus yakni Becak Listrik yang dimiliki oleh Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang.
“Tadi ada Udinus membuat Becikku. Becak listrik yang akan didedikasikan ke Kota Lama yang gambarannya nanti di Kota Lama berjalan secara otomatis mengikuti jalur track-nya. Misal nanti menuju ke Gereja Blendug nanti mobil ini akan menjelaskan sejarah dari gereja itu sendiri yang bisa menggantikan tour guide,” katanya.
Wali Kota Semarang,Hevearita G Rahayu mengukapkan, manfaat dari acara ini sangat banyak. Harapannya, dengan diberikan edukasi tersebut oleh para ahli digitalisasi ini, para peserta bisa mempelajari sekaligus meningkatkan sistem program yang perlu digitalisasi lebih baik lagi.
“Diharapkan dengan dibantunya oleh ahli-ahli digitalisasi ini dari teman-teman kab/kota khususnya di Kota Semarang bisa mempelajari dan meningkatkan sistem programnya di masing-masing wilayahnya,” tuturnya.
Kemudian, dalam rangkaian acara ini juga ada launching aplikasi Srikandi yang untuk menampung arsip data. Dalam hal ini, penerapannya dikawal oleh Dinas Kearsipan Kota Semarang guna menjaga data-data dari dinas supaya tidak hilang.
“Kita juga tau kalau sejak dulu kalau namanya setiap kali ganti pejabat maupun dinas ini selalu hilang data-datanya padahal sangat penting, yang mana nanti mungkin pada saat masalah atau memang ada program berkelanjutan,” jelasnya.
Ia berharap, dengan adanya aplikasi Srikandi ini bisa menjadi solusi, agar dokumen-dokumen arsip tidak hilang dan menjadi salah satu bagian di masa mendatang. (cr7/mg4)