Oleh: Dr. Teddy W Nugroho. M.Kes
Pengurus RMI PCNU Kota Semarang dan
Dosen FK-RSND Undip
ALHAMDULILLAH Lebaran akan tiba, di mana saatnya umat manusia, terutama muslim untuk bersilaturahmi. Hal tersebut sesuai dengan Hadist Rasul, yaitu adanya perintah untuk bersilaturahmi tercantum dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Ayyub Al-Anshari:
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya, dan barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaknya ia menyambung tali silaturahmi, dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia berkata baik atau diam” (HR Bukhari). Terdapat Hadist lain yang dapat memperkuat.
“Tidak ada dosa yang lebih pantas disegerakan balasannya bagi para pelakunya di dunia -bersama dosa yang disimpan untuknya di akhirat- daripada perbuatan zalim dan memutus silaturahmi.” (HR Abu Daud).
Apa saja yang perlu disiapkan pada saat mudik? Dalam hal ini, dapat dikategorikan menjadi tiga bagian yang terdiri dari persiapan mudik, pada saat mudik, dan yang terakhir pada waktu sesudah mudik.
Persiapan awal mudik, kita harus mengetahui ke mana kita akan mudik. Hal ini terkait dengan persiapan kita. Identifikasi perjalanannya baik luar kota, antar provinsi, atau bahkan antar pulau, karena membutuhkan tenaga dan kondisi yang lebih dibandingkan bepergian dalam provinsi. Persiapan yang perlu kita tahu yaitu terkait dengan berapa lama kita akan mudik, dan mengetahui di mana kita akan tinggal selama mudik. Apabila menginap di hotel, maka kita harus mengetahui fasilitas apa yang ditawarkan pihak hotel agar persiapannya dapat kita sesuaikan.
Persiapan terkait kesehatan kita dan anggota keluarga yang mudik, kita harus mampu mengetahui kondisi kesehatan anggota keluarga dengan cara berkonsultasi dengan dokter keluarga atau dokter di klinik. Apabila anggota keluarga yang akan mudik terdapat anak-anak, kita harus dapat mengukur kondisi anak tersebut dan penyakit yang sering diderita. Sedangkan lansia perlu diketahui penyakit yang dideritanya beserta obat yang dibutuhkan. Membawa identitas terkait dengan layanan BPJS, yang dapat dilayani di fasilitas kesehatan di mana pun, terutama pada saat kegawatdaruratan.
Pada saat mudik, yang perlu diperhatikan dalam perjalanan adalah membawa bekal makanan dan tetap melakukan istirahat setiap 4 jam. Manfaatnya adalah untuk menyegarkan badan, melemaskan otot, dan menjaga stamina. Saat sampai di tempat tujuan, yang kita lakukan adalah melakukan silaturahmi sesuai yang direncanakan, memberikan waktu istirahat yang cukup, mengetahui batasan kondisi fisik, tidak diperkenankan memaksakan aktivitas apabila kondisi kesehatan tidak memungkinkan. Apabila ada obat-obatan yang harus diminum, agar diminum tepat waktu. Kegiatan wisata dapat dilakukan berguna untuk bentuk refreshing, pilih tempat yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi anggota keluarganya. Pemilihan tempat makan berdasarkan kebersihan makanan dan tempat makan, agar mencegah terjadinya penyakit yang disebabkan oleh kontaminan dari makanan dan tempatnya.
Sesudah mudik, diperlukan waktu yang cukup untuk pemulihan kondisi fisiknya. Setiap Individu berbeda tergantung kemampuan fisiknya. Melakukan konsultasi dengan dokter keluarga terkait dengan kondisi kesehatannya. Semoga mudik kali ini bermanfaat dan dalam kondisi sehat. Wallahu a’lam bisshowab. Semoga bermanfaat. (*)