BREBES, Joglo Jateng – Bullying adalah tindakan yang menyakitkan dan menimbulkan dampak kerugian baik materiil dan fisik kepada korbannya.
Sebagai bentuk penolakan dan pencegahan terjadinya bullying, sebanyak 238 santri dan 25 dewan asatidz Pondok Pesantren Modern (PPM) Muhammadiyah Boarding School (MBS) Bumiayu melaksanakan kegiatan deklarasi anti bullying di Obyek Wisata Tuk Sirah Kali Pemali Desa Winduaji, Paguyangan, Brebes, pada Selasa (13/6/2023).
Mudir PPM MBS Bumiayu, Kiai Sutriyono, S.Ag mengatakan, tahun ini pihaknya mengangkat tema Kita Ciptakan Merdeka Belajar untuk Wujudkan Pelajar Pancasila yang Berakhlak Mulia dengan Kreatif dan Inovasi melalui Stop Bullying.
“Semoga dengan program pesantren kali ini akan dapat mewujudkan santri sebagai pelajar Pancasila yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang penuh dengan kreativitas dan inovasi. Sehingga mampu melahirkan kader bangsa yang bermisi keumatan dan mencerahkan semesta,” tegasnya dalam pembukaan kegiatan deklarasi anti bullying.
Ketua Panitia Kegiatan Ustadz Rizal Imanullah, S.Pd. menyampaikan, pelaksanaan kegiatan P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) ini dapat turut serta mempercepat upaya mencetak kader penerus bangsa yang kuat jiwa raga. Di samping itu mumpuni dalam keilmuan, dan beradab dalam berperilaku.
Sementara itu, Aiptu Maman Samanhudi mewakili Kapolsek Paguyangan, AKP Sunarto, SH yang didapuk menjadi pembicara menyampaikan bahwa implementasi pembentukan Profil Pelajar Pancasila menjadi suatu yang sangat mendasar.
Tujuannya agar santri MBS Bumiayu yang notabenenya adalah seorang siswa juga akan semakin ramah terhadap lingkungan dan alam sekitarnya.
Senada, Bhabinkamtibmas Desa Winduaji juga mengungkapkan bahwa kegiatan yang dilaksakan ini merupakan sarana dalam memaksimalkan kompetensi santri dengan skill mumpuni yang senantiasa diiringi nilai-nilai keadaban.
“Pembelajaran berbasis proyek yang sekarang sedang berlangsung di Obyek Wisata Tuk Sirah Kali Pemali Desa Winduaji, Kecamatan Paguyangan, Brebes sangat luar biasa sebagai salah satu media untuk menguatkan karakter seorang santri,” tuturnya.
Acara ini dikawal langsung oleh musyrif dan wali kelas VII A-D, VIII A-D, X IPA 1 dan 2 serta XI IPA 1 dan 2 tersebut berlangsung meriah, menyenangkan, dan semarak.
Kemeriahan diawali dengan pemaparan materi dari pihak Polsek Paguyangan yang dilanjutkan deklarasi anti bullying.
“Semakin semarak ketika sampai pada acara outbond yang menampilkan berbagai variasi game. Seperti bola naga, jinakan balon, ketangkasan, kecepatan, building box, dan tarik tambang,” tutur ustadz bambang Wahyu S, M.Pd selaku Kepala Bagian (Kabag) Tarbiyah.
Hadir pada acara ini para santri, Aiptu Maman Samanhudi selaku Bhabinkamtibmas Desa Winduaji, Mudir MBS Bumiayu Kiai Sutriyono, S.Ag, Wakil Mudir Ustadz Utsman Arif Fatkha, Lc, M.Pd, Pamong Santri Ustadz Rizal Imanullah dan ustadzah Wenny Nurul ‘Aini, S.Pd.I.
Lalu Kabag Tarbiyah Ustadz Bambang Wahyu Supriyanto, M.Pd, Kepala SMP MBS Bumiayu Drs.H.Muhtadi, dan seluruh dewan asatidz PPM MBS Bumiayu. (hms/mg4)