Kudus  

Kudus Jadi Rujukan Studi Tiru Pengelolaan Sampah

PEMAPARAN: Ketua Bank Sampah Muria Berseri, Diana (kiri) bersama Kabid Pembinaan dan Pengembangan Kapasitas Lingkungan Hidup PKPLH Kudus, Sri Wahjuningsih (kanan) saat mendampingi jajaran TP PKK Kabupaten Pemalang, akhir pekan lalu. (ADAM NAUFALDO/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Upaya Pemerintah Kabupaten Kudus mengelola sampah berhasil mendapatkan penghargaan Piala Adipura beberapa waktu lalu. keberhasilan ini yang menjadikan beberapa daerha di Jawa Tengah menjadi Kota Kretek ini tujuan untuk melakukan studi tiru terkait pengelolaan sampah.

Kabid Pembinaan dan Pengembangan Kapasitas Lingkungan Hidup PKPLH Kudus, Sri Wahjuningsih menyampaikan, belum lama ini pihaknya mendapatk kunjungan dari TP PKK (Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) Kabupaten Pemalang. Kedatangan ini diharapkan Kudus semakin dikenal terkait pengurangan maupun pengelolaan sampah yang baik.

“Kabupaten Kudus akan terus melakukan pembenahan untuk melakukan inovasi terkait pengelolaan sampah melalui pengurangan sampah organik maupun non organik,” ungkapnya kepada Joglo Jateng, belum lama ini.

Ia melanjutkan, dua contoh yang dapat mewakili untuk dijadikan studi tiru, yakni kerja sama Dinas PKPLH Kudus dengan swasta. Dalam pengelolaannya, pihak swata memiliki kapasitas pengelolaan sampah mencapai 50 ton per hari dengan realisasi perharinya berkisar 17-20 ton.

Sedangkan untuk pengelolaan sampah unorganik diantaranya melalui bank sampah. Selain Pemalang, Kudus juga pernah mendapat kunjunagn dari daerah lain terkaiy pengelolaan sampah. Ada Kabupaten Sukoharjo, Sleman, Negara Denmark.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pemalang Shanti Rosalia mengatakan, kedatangannya di Kota Kretek untuk melakukan studi tiru pengelolaan sampah dengan basis masyarakat. Pertama, pihaknya mengunjungi Dinas PKPLH Kudus.

“Kemudian dilanjut menuju ke Bank Sampah Muria Berseri. Yang mana semua komitmen mengenai sampah yang didapatkan di Kudus semoga bisa diterapkan di Pemalang,” bebernya.

Dari kunjungannya itu pihanyka mengetahui bagaimana cara menyelesaikan permasalahan sampah nantinya bisa ditiru di wilayahnya. Terlebih, dirinya juga memberikan apresiasi kepada Ketua Bank Sampah Muria Berseri karena memiliki komitmen yang kuat mengatasi permasalah tersebut.

“Melihat beliau itu luar biasa karena komitmennya dari hulu ke hilir sangat kuat. Mengingat, sampah adalah momok yang gak pernah ada habis-habisnya,” pungkasnya. (cr12/fat)