SLEMAN, Joglo Jogja – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) memastikan, hingga saat ini belum ada laporan kasus penyakit cacar monyet di Bumi Sembada. Meski begitu, masyarakat diimbau untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mencegah infeksi penularan virus monkeypox tersebut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sleman Khamidah Yuliati mengatakan, sampai saat ini belum ada kasus cacar monyet di wilayahnya. Meski demikian, sesuai arahan dari Pemerintah Pusat, pihaknya terus mewaspadai kemungkinan persebaran penyakit tersebut.
“Kami tentu mewaspadai terkait hal itu. Apalagi sudah ada edaran dari Kemenkes terkait persebarannya. Alhamdulillaah sampai saat ini, belum ada laporan (di Sleman, red). Semoga tidak ada,” terangnya, Kamis (26/10).
Khamidah menegaskan, untuk saat ini masyarakat tetap harus melakukan antisipasi pencegahan dengan PHBS. Masyarakat, juga perlu meningkatan daya tahan tubuh dengan baik.
“Memperhatikan makanan dengan gizi seimbang dan melakukan olahraga secara teratur juga sangat diperlukan,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, pasien konfirmasi penyakit cacar monyet di DKI Jakarta kini terus bertambah. Hingga Rabu (25/10) dikabarkan terdapat 13 orang dinyatakan positif.
Pasalnya, semua pasien positif berada di Jakarta. Pasien penderita monkeypox umumnya memiliki gejala lesi, ruam kemerahan, demam, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri tenggorokan, myalgia atau nyeri otot dan sulit menelan.
“Penularan bisa terjadi dari manusia ke manusia karena kontak langsung dengan cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi,” terangnya.
Sebagai langkah kewaspadaan, di samping mengimbau masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, Dinkes Sleman juga telah meneruskan Surat Edaran (SE) dari Kementerian Kesehatan untuk mengantisipasi monkeypox. Yuli meminta kepada masyarakat, apabila mengalami gejala atau tanda-tanda sakit segera memeriksa diri ke fasilitas kesehatan.
“Segera ke faskes jika ada gejala atau tanda- tanda akan sakit atau tidak enak badan,” pintanya. (bam/all)