Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.07/2021 Tentang Penggunaan, Pemantauan, dan Evaluasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Mengacu pada Pasal 5 ayat 3 huruf (b) tentang Kegiatan yang Didanai DBHCHT Bidang Kesejahteraan Masyarakat mengenai Peningkatan Keterampilan Kerja.
KUDUS, Joglo Jateng – Pelatihan keterampilan tenaga kerja batch 7 telah melalui tahap akhir yaitu uji kompetensi. Gelaran yang dilaksanakan selama kurang lebih 15 hari ini diinisiasi menggunakan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
Penjabat (Pj) Bupati Kudus, Bergas Catursasi Penanggungan menyampaikan rasa bangganya kepada pihak yang telah berhasil mengikuti pelatihan tata rias selama dua minggu tersebut. Dirinya memberikan apresiasi tinggi kepada BLK dan semua pihak yang terlibat.
“Saya sangat bangga dan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta dan BLK dalam mengikuti pelatihan yang telah diselenggarakan. Ini bukan hanya sukses bagi peserta, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi Kabupaten Kudus,” ujarnya.
Pihaknya berharap melalui kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakanan oleh peserta diharapkan dapat memberikan pengalaman dan menciptakan peluang kerja baru. Dengan demikian, angka pengangguran di Kudus semakin menurun.
“Harapannya setelah semua pelatihan dilaksanakan dan diadakan uji kompetensi, semua peserta dapat memiliki sertifikat sendiri dan mampu untuk mendirikan lapangan pekerjaan sendiri. Berdasarkan dari pengalaman kerja yang sebelumnya telah didapatkan melalui pelatihan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Perindustrian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Disnakerperinkopukm) Kudus, Rini Kartika Hadi Ahmawati melalui Kepala UPTD BLK Kudus, Evita Dewi menyebut, uji kompetensi batch tujuh telah dilaksanakan pada Selasa (21/11). Dengan total peserta sebanyak 16 orang.
“Sebelumnya pendaftar MuA sebanyak 48 orang yang terbagi menjadi tiga kelas utama. Dalam batch ke tujuh ini, sekitar 16 peserta telah mengikuti uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikat,” ujarnya.
Pihaknya mencatat keberhasilan dan antusiasme tinggi dari para peserta dan model yang terlibat. Hal ini ditandai dengan partisipasi peserta dengan semangat yang membara hingga kelas berakhir.
“Kegiatan ini bukan hanya sebuah uji kemampuan, namun juga menjadi panggung bagi peserta pelatihan make up artist, untuk menunjukkan keahlian mereka dalam mengatasi tantangan pada kulit bermasalah. Seperti keriput, flek, jerawat, dan kulit kering,” ungkapnya.
Pihaknya menyebut, sebagian besar model yang terlibat adalah orang tua atau ibu kandung peserta pelatihan dengan usia di atas kepala lima. Sehingga hal inilah yang memberikan semangat dalam merefleksikan diri dan mempersiapkan pelatihan yang lebih baik kedepannya.
Pihaknya juga memberi apresiasi tinggi kepada keluarga peserta, yang turut memberikan dukungan penuh dalam uji kompetensi ini. Terlebih, sebagian peserta memiliki usia yang tidak muda lagi, menjadikan dukungan keluarga sebagai faktor kunci dalam kesuksesan mereka.
“Keberhasilan ini bukan hanya menjadi prestasi bagi peserta. Namun juga memberikan inspirasi dan semangat bagi semua yang terlibat. Proses ini juga menjadi refleksi diri, mengingat masyarakat begitu antusias dan all out dalam mengikuti setiap uji kompetensi yang diadakan,” tandasnya. (cr11/fat)