BANTUL, Joglo Jogja – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bantul mendesak Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Bantul, segera melakukan pengecekan terhadap sekolah-sekolah yang perlu direnovasi. Mengingat banyaknya bangunan sekolah yang sudah berusia dan perlu diperbaiki.
Ketua Komisi D DPRD Bantul Suratman menyampaikan, pembangunan sekolah di Bantul ini terakhir dilakukan pada 2006 atau 2007 lalu, setelah peristiwa bencana alam gempa bumi. Sehingga dimungkinkan banyak sekolah yang kondisinya sudah memprihatinkan atau perlu segera diperbaiki.
“Itu terjadi betul di SMP Banguntapan beberapa waktu lalu, atapnya ambrol. Syukurnya tidak pada saat kegiatan belajar mengajar (KBM). Maka kami meminta kepada Disdikpora agar selalu melakukan pengecekan sekolah-sekolah di Bantul,” ungkapnya.
Menurutnya, dalam pembahasan APBD Murni pihaknya telah menyampaikan beberapa titik sekolah yang perlu direnovasi. Bahkan, masih ada yang sebelumnya tidak masuk laporan informasi di pembahasan komisi, tapi disampaikan setelah anggaran ditetapkan.
“Salah satunya SD Peni, yang kami ketahui setelah di ketoknya pembahasan. Kami juga kaget kenapa tidak dilaporkan sebelumnya, sedangkan rencana pembangunan harus mengacu pembahasan komisi. Kalau sudah diketok artinya menunggu di pembahasan murni 2025,” terangnya.
Selain itu, terkait anggaran renovasi sekolah di 2024 ini sudah ada kenaikan dari tahun sebelumnya. Dengan angka kenaikan ditaksir hampir 30 persen. “Untuk angkanya sekitar Rp 5-7 miliar,” imbuhnya.
Lebih lanjut, pihaknya menyebut penambahan jumlah anggaran ini diambil dari pengurangan anggaran di beberapa bidang lainya. Sehingga disuntikan ke dinas pendidikan untuk mendukung renovasi sekolah.
“Walaupun di tahun ini sudah ada kenaikan, tapi faktanya APBD memang tidak mampu untuk memperbaiki semua sekolah yang rusak sekaligus. Maka, di 2024 ini kita harus bersemangat cek ke semua lokasi, mana saja yang lebih prioritas direnovasi,” pungkasnya.(nik/sam)