CJIBF dan UMKM Gayeng untuk Tingkatkan Investasi dan Pariwisata

MERIAH: Pembukaan CJIBF dan UMKM Gayeng di Mall Paragon Semarang, belum lama ini. (LU'LUIL MAKNUN/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah bersama Pemprov Jateng menggelar Central Java Investment Business Forum (CJIBF) dan UMKM Gayeng 2024 bertajuk ‘Enhancing Sustainable Growth through Green and Circular Economy’. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong peningkatan investasi dan pariwisata di Jawa Tengah

Bertempat di Atrium Pollux Mall Paragon, rangkaian kegiatan CJIBF dan UMKM Gayeng 2024 merupakan kali ke-21 bagi CJIBF dan yang ke-6 bagi UMKM Gayeng. Event ini berlangsung sejak 26 April 2024 hingga 28 April 2024.

“Hal ini menjadi bukti konsistensi dan komitmen Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang berkelanjutan,” jelas Kepala Perwakilan BI Provinsi Jateng Rahmat Dwisaputra, usai pembukaan CJIBF dan UMKM Gayeng, belum lama ini.

Baca juga:  Distaru Kota Semarang Diminta Perhatikan Perijinan Lahan di 4 Wilayah

Ia menambahkan, gelaran ini juga merupakan wujud implementasi pilar investasi, perdagangan, dan pariwisata KERIS (Koridor Ekonomi, Perdagangan, Investasi dan Pariwisata) Jateng. Pada kesempatan tersebut juga dilakukan relaunching website KERIS Jateng yang merupakan penghubung dan etalase investasi, perdagangan dan pariwisata di Jawa Tengah.

Pembukaan CJIBF 2024 ditandai dengan penandatanganan Letter of Intent (LoI) investasi dari berbagai perusahaan. Kemudian ada juga talkshow green and circular economy, market sounding proyek investasi, one on one meeting, serta showcase investasi dan pariwisata.

Rahmat menambahkan, dari kegiatan CJIBF ini ada 8 proyek yang ditawarkan kepada perwakilan 17 negara mitra. Di antaranya Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Malaysia, Hongkong, Tiongkok, Kamboja, Filipina, Australia, Belgia, Inggris, Belanda, Denmark, Italia, Polandia, dan Jerman. Selain itu juga ada investor dan pelaku usaha dari dalam dan luar negeri.

Baca juga:  Akhir Tahun, Realisasi PKB Jateng Kurang 30 Persen

Sementara rangkaian UMKM Gayeng ini menampilkan sekitar 90 UMKM produk kriya, fesyen, dan mamin dari seluruh Jawa Tengah beserta showcase proses produksi UMKM hijau (green).

“Jika pada 2023, UMKM Gayeng digelar di tiga negara, yaitu Indonesia, Singapura dan Belgia, kali ini UMKM Gayeng telah merambah dua negara lain, yaitu Jepang dan Prancis hingga ditindaklanjuti dengan penandatanganan LoI dengan agregator Singapura, Belgia, Jepang dan Prancis,” imbuhnya.

Dengan menyasar negara-negara potensial tersebut, diharapkan UMKM Jawa Tengah semakin dikenal di pasar dunia karena memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan wilayah lain. Hal ini juga menjadi prestasi baru dalam meningkatkan akses pasar ekspor UMKM Jawa Tengah.

Baca juga:  Perekonomian Semarang 2025 Dipredikasi Tumbuh hingga 6 Persen

Sementara Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno mengatakan, melalui kerja sama ini, beragam produk UMKM dari berbagai daerah di Jateng dapat bersaing di ajang pameran internasional.

“Ini salah satu upaya mengangkat para pelaku UMKM yang produknya tidak kalah dengan produk-produk luar negeri. Selain itu, produk-produk UMKM Jateng juga menjadi dikenal di luar negeri,” ungkapnya.

Dikatakan Sumarno, Pemprov Jateng berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada calon investor supaya tertarik dan menanamkan modalnya di wilayahnya. Sebab investasi mampu menjadi penopang pertumbuhan ekonomi.

Melalui pelaksanaan rangkaian kegiatan CJIBF dan UMKM Gayeng 2024, diharapkan dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang berkelanjutan, terutama di bidang investasi, perdagangan dan pariwisata. (luk/gih)