Cabai dan Tomat Penyebab Deflasi Bulanan di DIY

KOMODITAS CABAI: Pedagang Pasar Beringharjo Ida Khabibah sedang melayani pembeli cabai yang masih menjadi komoditas penyebab utama deflasi di DIY. (MUHAMMAD ABU YUSUF AL BAKRY/JOGLO JOGJA)

YOGYAKARTA, Joglo Jogja – Pada Juli 2024, DIY mengalami deflasi month to month (mtm) sebesar 0,03 persen. Penurunan harga beberapa komoditas seperti bawang merah, cabai merah, dan tomat menjadi penyebab utama deflasi mtm.

Kepala BPS DIY Herum Fajarwati mengungkapkan, untuk inflasi sendiri year on year (yoy) DIY tercatat mencapai 2,16 persen. “Sebaliknya, inflasi yoy dipengaruhi oleh kenaikan harga beras, emas perhiasan, dan cabai rawit. Inflasi year on year di Provinsi DIY mencapai 2,16 persen dengan IHK sebesar 105,82,” ungkapnya saat mengumumkan Berita Resmi Statistik terkait deflasi dan inflasi di wilayah DIY.

Baca juga:  SMP IT LHI Bagikan Praktek Implementasi Kurikulum Merdeka

Melalui data yang dibagikan, dia menyebut inflasi yoy tertinggi terjadi di Kota Yogyakarta mencapai 2,26 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,87. “Kabupaten Gunungkidul juga mengalami inflasi yoy sebesar 2,08 persen dengan IHK 104,96. Kenaikan harga ini terjadi di berbagai kelompok pengeluaran,” tuturnya.

Dia menyebut pengeluaran yang paling signifikan mengalami kenaikan harga berupa makanan, minuman, dan tembakau, yang naik sebesar 4,34 persen. Kenaikan juga terlihat pada bahan sandang berupa pakaian maupun sepatu, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga.

Baca juga:  Waspadai Potensi Diabetes, Kurangi Gula Berlebih

“Di sisi lain, bidang informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mencatat penurunan indeks sebesar 0,25 persen,” paparnya.

Pihaknya menegaskan pentingnya pemantauan harga dan kebijakan yang tepat untuk menjaga stabilitas ekonomi. Menurutnya, data yang dirilis oleh BPS dapat menjadi acuan bagi pemerintah dan masyarakat dalam mengantisipasi dan menghadapi tantangan ekonomi ke depan.

“Dari data ini, diharapkan dapat membantu pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan yang bijak terkait kebijakan ekonomi. Kami juga mengajak seluruh pihak untuk meningkatkan kesadaran dalam pentingnya menjaga stabilitas ekonomi terhadap dinamika harga yang terjadi,” ujarnya. (suf/ree)