KUDUS, Joglo Jateng – Rangkaian lomba meriahkan gebyar maulid di SMP Muhammadiyah 1 Kudus. Mulai dari lomba adzan, parade puisi, tahfidz hingga hadrah yang menggunakan peralatan sederhana.
Kepala SMP Muhammadiyah 1 Kudus, Ali Zamroni menyebutkan, gebyar maulid ini merupakan langkah memeringati hari kelahiran Nabi Muhammad versi para siswa. Mereka diberikan wadah untuk mengembangkan bakatnya di berbagi lomba kesenian dan keislaman.
“Jika di tahun-tahun sebelumnya peringatan maulid diisi dengan ceramah dan pengajian. Maka tahun ini dibuat dengan versi berbeda untuk memantik antusias siswa,” ujarnya kepada Joglo Jateng.
Ali menambahkan, seluruh kelas diwajibkan mengirim peserta di masing-masing lomba. Tak terkecuali lomba hadrah yang diikuti 15 tim dari perwakilan kelas. Dalam ajang lomba ini, setiap tim diberikan kebebasan berekspresi. Yaitu melantunkan shalawat diiringi dengan alat musik sederhana.
“Setiap kelas harus menampilkan satu timnya. Mereka bebas mengkombinasikan alat-alat sederhana. Seperti galon, botol, ember dan lain-lain,” imbuhnya.
Dirinya menilai, dengan adanya perlombaan seni keislaman antar siswa ini bisa memunculkan bakat-bakat yang selama ini terpendam. Bahkan dari kombinasi alat sederhana mereka bisa menampilkan senandung shalawat yang memukau.
“Ternyata dengan memberikan ruang berekspresi anak-anak antusias dan semangat berlatih. Sehingga penampilan terbaik nantinya akan mendapatkan apresiasi dari sekolah. Termasuk ke depan tidak menutupkemungkinan akan dibuka ekstrakurikuler rebana,” ungkapnya.
Selain lomba, Bapak Ibu Guru bersama para siswa juga melakukan bakti sosial berupa paket sembako kepada 22 siswa-siswi kurang mampu serta masyarakat sekitar kategori kelompok miskin.
“Kami memiliki program Jumat Peduli Bersedekah (Judika) yang setiap jumatnya kita setorkan ke Lazismu. Maka pada dua Jumat ini hasil sedekah tersebut dialihkan kepada yang membutuhkan,” katanya.
Sementara itu, siswi kelas 9, Anata Mahardika, mengaku senang dengan adanya gebyar maulid tahun ini. Ia bersama teman-temannya mengikuti seluruh lomba.
“Pada lomba hadrah ini kami ingin menampilkan sesuatu yang berbeda. Yaitu memanfaatkan alat seadanya sebagai alat hadrah” ungkapnya. (cr1/fat)