SEMARANG, Joglo Jateng – Dalam rangka aksi sosial yang sejalan dengan Tridharma Perguruan Tinggi, dosen Politeknik Bumi Akpelni, Victor M. Mar. E., S.Pd., M.M., memiliki keinginan kuat untuk berbagi buku-buku pelajaran ilmu pelayaran, baik teknika maupun nautika.
Buku-buku ini diperoleh berkat sebagian sumbangan dari taruna angkatan
58 yang telah menyelesaikan studi di kampus dan siap berlayar. Kunjungan ini diprioritaskan untuk sekolah menengah pelayaran dan akademi pelayaran, seperti SPM Nasional Purwokerto dan AMN Cilacap.
Victor menyatakan bahwa sangat penting bagi buku-buku tersebut untuk dibagikan ke perpustakaan sekolah agar dapat menjadi referensi bagi para pengajar dan dosen dalam proses pembelajaran.
Saat ini, minat siswa untuk membaca buku pelajaran, majalah, atau koran secara langsung cenderung menurun, karena mereka lebih sering mengandalkan informasi dari internet yang kadang-kadang tidak memiliki referensi atau bahkan kurang relevan dengan pelajaran di sekolah atau kampus.
Meskipun dianggap kuno, penelitian menunjukkan bahwa membaca buku memiliki manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan membaca secara daring.
Victor juga menyoroti bahwa penggunaan telepon seluler secara berlebihan, termasuk oleh anak-anak, dapat meningkatkan risiko gangguan miopi atau rabun jauh.
Hal ini menjadi perhatian bagi banyak orang tua karena kasus miopi sering terjadi.
Semakin dini anak mengalami masalah ini, semakin tinggi risiko miopi parah di masa depan.
Dalam rangka promosi Politeknik Bumi Akpelni angkatan 61, Victor bersama tim berusaha memperkenalkan dunia pelayaran, baik dalam negeri maupun luar negeri, kepada lulusan SMK dan SMA.
Ia ingin menunjukkan bahwa masa depan yang cerah dapat diraih melalui pekerjaan di kapal.
Menurut pengalaman Victor, bekerja di kapal luar negeri menawarkan penghasilan dalam mata uang dolar, kesempatan berkomunikasi dengan orang-orang dari berbagai budaya, dan pengalaman menjelajahi dunia.
Lulusan Politeknik Bumi Akpelni akan mendapatkan gelar ATT-3 untuk mesin kapal, ANT-3 untuk nautika, serta ijazah D-IV.
Selain itu, mereka juga dibekali berbagai keterampilan khusus, seperti menghadapi kondisi darurat, bertahan hidup di laut, menggunakan alat keselamatan, hingga cara mengoperasikan alat pemadam kebakaran.
Para lulusan juga menerima pelatihan tentang keamanan saat berlayar, tindakan K3, kepemimpinan, dan keterampilan lainnya.
Setelah menyelesaikan pelatihan tersebut, mereka memperoleh sertifikat yang diakui secara internasional, termasuk BST, MEFA, AFF, MC, ERM, GMDSS, ECDIS, BRM, SSO, SDSD, SCRB, ISM Code, dan SAT.
Politeknik Bumi Akpelni juga didukung fasilitas yang memadai, seperti ruang kelas ber-AC, kolam renang, asrama berkapasitas 500 orang, masjid berbentuk kapal yang dapat menampung hingga 800 jemaah, simulator deck, dan simulator mesin.
Dengan lokasi strategis di Kota Semarang yang memiliki udara segar dan pemandangan indah, suasana belajar menjadi lebih menyenangkan.
Ditambah dengan tenaga pendidik yang kompeten dan berpengalaman, Politeknik Bumi Akpelni terus berkomitmen mencetak pelaut-pelaut unggul untuk masa depan.