Malam Wungon Hari Jadi Pemalang Tampilkan Karya Pelajar

KEMAYU: Para pelajar menunjukkan bakat mereka dalam menari di Malam Wungon Hari Jadi Pemalang ke 450 Tahun 2025 pada Kamis (23/1) malam. (UFAN FAUDHIL/JOGLO JATENG)

PEMALANG, Joglo Jateng – Dilaksanakan dengan khusyuk dan hikmat diiringi dengan doa para pemuka dari lintas agama, Malam Wungon Haji Jadi Pemalang ke-450 berjalan lancar. Pada acara ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang memberikan ruang kepada para pelajar untuk unjuk bakat dengan menampilkan karya dan kebolehan mereka dari seni tari, musik, menyanyi hingga teater.

Bupati Pemalang, Mansur Hidayat mengungkapkan, dirinya sangat senang di akhir masa jabatannya, masyarakat dapat Guyub Rukun membangun kebersamaan merayakan Hari Jadi Pemalang ke-450 Tahun 2025. Salah satunya di acara Malam Wungon yang pastinya juga dilaksanakan hampir di semua wilayah di Kabupaten Pemalang.

Kegiatan ini jadi simbol renungan untuk pemerintah dan masyarakat dalam rangka berdoa menyambut bertambahnya umur menuju keberkahan, kesejahteraan, dan kemajuan di segala bidang. Dirinya juga mengapresiasi penampilan para pelajar di seluruh sekolah di Kabupaten Pemalang yang dapat berkontribusi menunjukkan minat dan bakat mereka pada acara tersebut.

Mansur merasa bangga melihat para pelajar Pemalang mampu memberikan sumbangsih kepada daerah dengan prestasi dan karya seni yang mereka ciptakan. “Bahwa persatuan, gotong-royong dan rasa kekeluargaan adalah modal dasar untuk membawa Pemalang lebih maju dan sejahtera. Untuk karya seni yang ditampilkan juga jadi salah satu gambaran masyarakat Pemalang yang mau berjuang untuk daerah,” terangnya, belum lama ini.

Sementara itu, Perwakilan Tokoh Masyarakat, Luruh Sayono menjelaskan, sejarah panjang telah dilalui Kabupaten Pemalang untuk sampai di titik sekarang. Dari era perjuangan dan mempertahankan kemerdekaan yang dulu pernah dirinya rasakan, hingga digitalisasi saat ini.

Untuk itu, sebagai salah satu saksi sejarah, ia mengajak seluruh pemuda tidak melupakan perjuangan dan pengorbanan para pendahulunya, bahkan harus mencontoh semangat mereka berjuang untuk kemajuan daerah.

“Dulu semua orang berjuang dengan senjata melawan penjajahan, sekarang anak muda tidak boleh kalah. Kalian punya senjata yang lebih baik dari kita yaitu kepintaran dan kecerdasan dalam membuat ide-ide hebat untuk kemajuan negara,” tuturnya. (fan/abd)