KUDUS, Joglo Jateng – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, mengajak para santri di Kabupaten Kudus untuk mulai berwirausaha. Khususnya di sektor perkebunan.
Menurutnya, dunia perkebunan memiliki peluang besar yang bisa dimanfaatkan oleh generasi muda. Termasuk para santri di pondok pesantren.
Hal tersebut disampaikan Nusron saat menyerahkan 20 sertipikat tanah wakaf dalam acara Buka Puasa Bersama di Pondok Pesantren Qudsiyyah, Kudus, belum lama ini. Ia menegaskan, tanah yang telah diberikan kepada masyarakat, termasuk pesantren, harus dikelola dengan baik agar tetap produktif dan bermanfaat secara ekonomi.
“Tujuan saya keliling ke pondok-pondok pesantren adalah untuk menanamkan kesadaran kepada santri agar mau berusaha. Dunia perkebunan adalah peluang besar yang bisa dimanfaatkan. Jangan sampai tanah yang dimiliki tidak produktif,” ujar Menteri Nusron.
Ia menjelaskan, redistribusi tanah merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi ketidakadilan dalam kepemilikan tanah. Namun, keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada kepemilikan lahan, melainkan juga pada bagaimana masyarakat memanfaatkannya secara optimal.
“Redistribusi tanah adalah salah satu solusi untuk pemerataan kepemilikan tanah. Tetapi harus diiringi dengan peningkatan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia. Jangan sampai tanah hanya dimiliki tanpa ada pemanfaatan yang jelas,” tambahnya.