KOTA – Bakal calon Wakil Gubernur (Bacawagub) Jawa Tengah (Jateng) Ida Fauziyah melakukan kunjungan di Kabupaten Kudus kemarin. Kunjungan itu dalam rangka silaturrahmi ke tokoh ulama dan Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kudus.
Diantara tokoh ulama’ karismatik Kudus yang kunjungi yakni KH Sya’roni Ahmadi di kediamannya di Desa Demaan, Kecamatan Kota dan kediaman almarhum KH Ahmad Badawi Basyir di Desa/Kecamatan Jekulo. Selain itu, juga mengunjungi tokoh Muslimat NU Kudus Hj. Khumaidah.
Ketua PCNU Kabupaten Kudus Abdul Hadi menyampaiakan, kunjungan yang dilakukan Ida untuk menjalin hubungan dan diskusi bersama. Selain itu, Ida juga merupakan tokoh lama yang pernah menjabat di Pimpinan Fatayat NU Pusat.
Ditambahkannya, terkait sikap politik warga NU Kabupaten Kudus yakni hanya untuk mensukseskan Pilgub. Sedangkan, untuk pemilihan suara akan menjadi hak masing-masing masyarakat meskipun ada kemungkinan suara Nahdliyin terpercah. Pihaknya mengaku tidak akan mengarahkan masyarakat kepada salah satu calon. “Siapapun yang jadi nantinya NU juga yang tetap menang,” katanya.
Bacawagub Jateng Ida Fauziyah mengatakan, selain doa, kunjungan itu juga untuk mendapatkan masukan dari para tokoh. Sehingga, akan menjadi modal yang penting ketika nanti dapat terpilih menjadi wagub.
“Silaturrahmi ini untuk tambahan doa dari para Kyai. Sebab, doanya luar biasa penting. Sehingga, energi saya akan semakin moncer apabila dapat doa dari para kyai,” katanya saat ditemui di Kantor PCNU Kudus Kamis (1/2).
Sehari sebelumnya, ia berkunjung di Kabupaten Demak. Kemudian kemarin di Kabupaten Kudus dan Jepara. Sedangkan, hari ini (2/2) rencananya akan ke Kabupaten Rembang dan dilanjutkan ke Kabupaten Blora serta Grobogan.
Disinggung mengenai rencana kunjungannya ke Rembang, Ida menanggapi bahwa ada kemungkinan untuk menyempatkan diri bersilaturrahmi di kediaman KH Maimoen Zubair. Namun, agenda utama yang dilakukan yakni ke kediaman KH Mustofa Bisri dan KH Cholili Bisri.
“Tidak apa-apa meskipun lawan saya juga dari basis NU. Kami tidak hanya mengandalkan basis NU saja. Namun, semuanya kalangan. Kalau target tidak penting berapa persen, yang penting bisa menang,” tandasnya. (mg2/lut)