SEMARANG – Tarawih Keliling Badan Amalan Islam (BAI) Jateng dan Peringatan Nuzulul Quran di Masjid At Taqwa Mapolda Jateng Jalan Pahlawan, Semarang Rabu (15/5) malam menghadirkan KH Ahmad Yani dari Banyudono, Boyolali sebagai penceramah. Dalam tausiahnya, Kiai Ahmad Yani menyampaikan, Ramadan harus disyukuri oleh seluruh umat.
“Dari 12 bulan dalam setahun, Ramadan merupakan bulan yang diberikan Allah sebagai kesempatan umat untuk bertakwa. Hakikat takwa itu ada lima. Resik atine (bersih hatinya), jujur ngendikane (jujur perkataannya), becik tumindake (baik perilakunya), dan sregep ngibadahe (rajin beribadah),” tuturnya.
Bersih hatinya menurut Kiai Ahmad Yani, setiap orang harus selalu melihat orang lain dari sisi baiknya, tidak menjadi orang yang iri, dengki dan segala sifat kejelekan mendominasi watak dan perilakunya.
“Ramadan ini, perbanyaklah membaca Alquran, bukan malah membaca setan gepeng, alias handphone. Coba, jamaah di sini. Lebih banyak baca WA atau Alquran?” tanya Kiai Ahmad Yani.
Para jamaah pun mengaku, lebih banyak membaca WA ketimbang membaca Alquran. Salat tarawih delapan rakaat dan salat witir tiga rakaat yang diimami Ketua MUI Jateng KH Ahmad Daroji itu, juga dihadiri Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, Sekda Jateng Sri Puryono, Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, Kepala Kanwil Kemenag Jateng Farhani, tokoh Muhammadiyah Jateng KH Musman Tholib dan para pengurus BAI Jateng. (hms/mg8)