SEMARANG – Pandemi Covid-19 yang belum dapat dipastikan berakhir kapan, bakal menjadi salah satu pertimbangan dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Dearah (APBD) Kota Semarang. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminuddin mengatakan, persoalan anggaran tahun 2021 kemungkinan akan masih berfokus pada penanganan pandemi Covid-19.
“Karena belum ada yang dapat memastikan akan berakhir kapan, jadi pendapatan kita masih mengacu pada hal itu,” kata Iswar saat ditemui Balai Kota Semarang, kemarin.
Ia mengatakan, APBD Kota Semarang yang murni sebetulnya Rp 5,2 triliun. Namun, saat terjadi Pandemi Covid-19, dipotong menjadi Rp 4,2 triliun. “Dibanding dengan murni 2020, itu 5,2 triliun. Kemudian, terjadi pandemi sehingga menjadi 4,2 Triliun,” terangnya.
Dikatakan, dengan pertimbangan pada 2021 pandemi masih berlangsung, maka perkiraan APBD Kota Semarang 2021 akan sebesar Rp 4,7 triliun. “Jadi tengah-tengah, di antara Rp 4,2 triliun dan Rp 5,2 triliun,” ujarnya.
Harapannya, kata Iswar, meskipun pada 2021 Covid-19 kemungkinan terburuk masih ada, namun dari segi pendapatan tidak jatuh kejurang krisis. “Covid ini meskipun masih ada tapi tetap ngangkat lah. Karena kita melihat sektor ekonomi sudah mulai membaik kembali. Pariwisata sudah mulai jalan, dan hotel – hotel mulai penuh kembali,” imbuhnya.
Saat disinggung mengenai sejumlah proyek besar yang akan digaral Pemkot Semarang, Iswar mengatakan, pihaknya belum berfikir ke arah sana. Saat ini, yang diutamakan adalah pendampingan proyek yang dikerjakan pemerintah pusat di Kota Semarang.
“Kami masih belum berfikir proyek besar. Anggaran kita masih ada pembangunan, tapi tidak seperti dulu. Apabila pemerintah pusat ada anggaran kita jadi pendamping saja. Kalau kita bicara proyek besar itu di atas Rp 10 miliar, ” pungkasnya. (git/gih)