KUDUS, Joglo Jateng – Isu-isu kekerasan kini menjadi perhatian bersama. Terutama terhadap perempuan dan anak. Maka dari itu, diharapkan masyarakat tidak takut untuk melaporkan kekerasan kepada pihak berwenang.
Ketua TP PKK Kabupaten Kudus Mawar Hartopo mengatakan, masyarakat kerap menganggap kekerasan terhadap perempuan merupakan aib. Hal tersebut, justru membuat korban semakin takut untuk melaporkan.
“Kekerasan terhadap perempuan di masyarakat sering dijadikan aib di dalam rumah tangga. Segera laporkan saja ke pihak desa setempat,” ucapnya saat memimpin apel Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-93, Rabu (22/12).
Dirinya melanjutkan, jika terdapat kasus kekerasan pihaknya meminta masyarakat untuk melaporkan ke pihak berwenang. Supaya, mendapatkan pendampingan lebih lanjut oleh pihak terkait.
Mawar Hartopo juga menyampaikan, sambutan dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI. Sekaligus, membacakan sejarah singkat mengenai hari ibu.
“Pergerakan kebangsaan kemerdekaan, peran perempuan Indonesia menjadi bagian. Yang tidak dapat dipisahkan dalam perjuangan panjang bangsa,” tuturnya.
Hal itu dibuktikan, melalui Kongres Perempuan Pertama pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta. Serta, telah mengukuhkan semangat dan tekad bersama, untuk mendorong kemerdekaan Indonesia.
Sebelumnya, ada juga lomba video kreatif bertemakan stop kekerasan perempuan. Yang dilaksanakan sebagai edukasi kepada masyarakat.
Trofi dan uang pembinaan diserahkan kepada TP PKK Kecamatan Kaliwungu sebagai juara I. Kemudian, disusul Bhayangkari Cabang Kudus sebagai juara II, dan IWAPI Kabupaten Kudus sebagai juara III.
Sementara itu, PD Salimah Kabupaten Kudis mendapatkan juara harapan I, Harpi Melati Kabupaten Kudus juara harapan II, terakhir Fatayat NU Kudus juara harapan III. (sam/fat)