BANTUL, Joglo Jogja – Mengantisipasi tindak kejahatan jalanan atau tawuran sangat diperlukan. Terlebih di sektor pariwisata. Peristiwa yang sering terjadi, ditakutkan berimbas pada sektor pariwisata. Sehingga wisatawan enggan untuk berkunjung. Oleh karena itu diperlukan antisipasi, salah satunya dengan membentuk tim di destinasi wisata.
Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Kwintarto Heru Prabowo menjelaskan, saat ini peristiwa kejahatan jalanan belum mempengaruhi tingkat kunjungan wisata. Khususnya di daerah Bantul.
“Kalau dari aspek kunjungan sampai hari ini tidak ada data signifikan terkait kejahatan jalanan. Memang datanya belum ada penurunan,” ujar Kwintarto, Rabu (13/4).
Namun demikian, ditakutkan masalah kejahatan ini berdampak pada pengunjung yang enggan untuk berwisata di Bantul. Sebab tidak adanya kenyamanan saat menuju ke destinasi wisata.
“Dalam jangka sekarang kan belum ada, tetapi nanti bisa merusak stigma berwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta. Ketika nanti situasi tidak aman, orang dari luar mau ke Bantul juga akan membuat perhitungan,” ucapnya.
Terlebih menurutnya, sebagian rombongan wisatawan tiba di tujuan wisata saat pagi sebelum subuh. Kemudian berwisata hingga sore hari.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan TNI-Polri untuk membentuk tim keamanan di destinasi-destinasi wisata yang ada di Bantul. Dengan demikian, tidak hanya kejahatan jalanan saja yang dapat ditekan, namun juga dapat diawali dengan kondusifnya area wisata. Khususnya Community Based Tourism (CBT) atau desa wisata yang bebas minuman keras (miras) dan narkoba.
“Karena miras dan narkoba ini kan salah satu penyebab adanya kejahatan. Maka nantinya akan dilakukan sosialisasi, sehingga pengelola destinasi wisata tahu harus menghubungi siapa jika terjadi kejahatan di tempat wisata dengan cepat,” tegasnya. (ers/bid)