KUDUS, Joglo Jateng – Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1 Dawe berupaya untuk membuat bumi terus layak untuk dihuni. Maka dari itu, mereka menerapkan gaya hidup berkelanjutan yang diajarkan kepada pelajar sedari dini. Sehingga kedepannya mereka terbiasa untuk menjaga bumi tetap asri.
Dalam sekolah adiwiyata tentunya mengedepankan berbagai program yang ditujukan untuk aksi kepedulian lingkungan. Disamping itu, dalam kurikulum merdeka juga terdapat Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang temanya terkait gaya hidup berkelanjutan. Ini menjadi pendukung para pelajar untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
Kepala SMP 1 Dawe Ana Eqi Astuti melalui Waka Kesiswaan dan Sarpras Muh Arianto Wibowo menjelaskan, sekolahnya telah bergelar sekolah Adiwiyata Nasional sejak 2018 lalu. Meski sempat diterjang pandemi, berbagai program keadiwiyataan tetap berlangsung dengan cukup baik.
“Kami memiliki keanekaragaman hayati yang banyak, terdapat juga mini farm. Sistem pengelolaan disini kami lakukan secara berkelanjutan, semua demi kecintaan kami terhadap lingkungan,” terangnya.
60% lahan di SMP 1 Dawe merupakan lahan terbuka hijau sehingga sekolah memiliki penyerapan air yang baik. Disamping itu, sumur resapan yang cukup besar juga tersedia, yang mana akan difungsikan saat musim kemarau untuk pemeliharaan tanaman dan penghematan energi.
“Selain pengelolaan sampah organik dan non organik. Kami juga membudayakan hemat energi, karena menjaga bumi bukan hanya soal persampahan saja, tapi lebih daripada itu,” ungkapnya.
SMP 1 Dawe terus mengupayakan penerapan gaya hidup berkelanjutan di sekolah. Seperti yang kini tengah berjalan, kotoran dari mini farm dan sampah organik dari tanaman dibuat sebagai kompos ataupun pupuk. Nantinya pupuk diperuntukkan juga bagi tanaman disana.
“Kami memiliki dua mini farm, ada kambing dan kelinci. Kotoran mereka dimanfaatkan untuk pupuk organik, jadi semua pengelolaan di SMP 1 Dawe ini sangat diusahakan untuk bisa berputar secara berkelanjutan,” paparnya.
Pihaknya berharap, kedepannya pengelolaan sampah di SMP 1 Dawe dapat berlangsung dengan lebih baik. Pihaknya berencana untuk mengelola sampah plastik menjadi bahan bakar minyak. Namun, hal tersebut masih dipertimbangkan dengan satu dan lain hal. Yang terpenting saat ini, pihaknya terus coba meningkatkan kualitas sekolah adiwiyata mereka. (cr1/fat)