BANTUL, Joglo Jogja – Wakil Presiden Indonesia meresmikan Kampung Bahari Nusantara (KBN) di Pantai Samas dan 67 tempat di indonesia melalui daring. Hal ini dilakukan untuk memajukan pengembangan desa di pesisir.
Wakil Presiden Indonesia, Ma’ruf Amin mengatakan, Kampung Bahari Nusantara (KBN) terbagi atas 5 kluster. Yakni edukasi, ekonomi, kesehatan, pariwisata dan pertahanan.
Menurutnya, hal itu sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menyelesaikan berbagai persoalan kemiskinan yang ada di daerah pesisir. Selain itu, program KBN juga sesuai dengan paradigma baru, yaitu pedesaan yang berkembang secara global. Tren ini muncul karena sekitar 45% penduduk di negara berkembang tinggal di pedesaan.
“Pembangunan pedesaan menjadi keniscayaan untuk mencapai target-target pembangunan berkelanjutan. Paradigma pembangunan di desa pun diubah dari subsidi menjadi investasi masa depan,” terang Wapres dalam sambutannya secara daring, Senin (15/5/23).
Ia mengutarakan, kondisi kemiskinan di desa pesisir membutuhkan penanganan serius dan semakin kompleks akibat adanya perubahan iklim yang dapat menimbulkan kerugian bagi perekonomian nasional. Sehingga pemeliharaan ekosistem maritim dan pesisir Indonesia menjadi kunci bagi upaya mitigasi dampak perubahan iklim.
“Meskipun negara kita dikenal sebagai pusat kekayaan biodiversitas dan terumbu karang, ekosistem laut Indonesia mengalami degradasi akibat perubahan iklim dan perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab. Hal ini berpotensi memperdalam jebakan kemiskinan di kawasan pesisir,” terangnya.
Sementara itu, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Yogyakarta Kolonel Laut (KH/W) Devi Erlita menyampaikan, pendirian Rumah Pintar (Rumpin) di Pantai Samas ini merupakan tanda dibentuknya KBN. Di dalamnya dilengkapi fasilitas internet, komputer, laptop, buku bacaan, dan meja kursi.
“Ini merupakan bentuk kluster pendidikan yang bertujuan untuk membantu mencerdaskan masyarakat sekitar pesisir,” paparnya.
Ia melanjutkan, pada kluster ekonomi, nantinya pihaknya akan bekerja sama dengan ahli dalam melaksanakan pelatihan pengolahan hasil laut menjadi makanan olahan. Seperti bakso nugget abon ekado, pengolahan makanan dengan bahan dasar mangrove dan lainnya.
“Untuk klaster kesehatan, kami adakan penyuluhan kesehatan tentang KB, hidup sehat dan penyuluhan stunting serta melengkapi sarana prasarana Posyandu di Rumpin,” jelasnya. (cr4/ziz)