KOTA, Joglo Jogja – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta menargetkan pembentukan Kampung Tangguh Bencana di seluruh wilayahnya. Hal ini dilakukan untuk membangun kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana.
Kepala Pelaksana (Plt) BPBD Kota Yogyakarta Nur Hidayat mengatakan, pembentukan Kampung Tangguh Bencana dilakukan bertahap setiap tahun. Pada tahun ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui BPBD akan menambah pembentukan 10 Kampung Tangguh Bencana.
“Tahun ini kita akan tambah sepuluh kampung tangguh bencana,” ungkap Nur Hidayat ditemui di sela bimbingan teknis penanggulangan pascabencana, belum lama ini.
Ia menambahkan, sampai saat ini sudah terbentuk 145 Kampung Tangguh Bencana dari total sekitar 169 kampung yang ada di Kota Yogyakarta. Pembentukan 10 Kampung Tangguh Bencana di Kota Yogyakarta 2023 antara lain di Kampung Glagahsari, Demakan, Ngadisuryan, Pujokusuman, Prawirotaman, Miliran, Gedongkuning, dan Tahunan.
“Tahun ini yang sudah kami laksanakan di Kampung Glagahsari dan Demakan. Targetnya semua kampung terbentuk Kampung Tangguh Bencana. Jadi pemilihan kampung yang dibentuk Kampung Tangguh Bencana ini bergiliran saja. Sisanya yang belum, tahun depannya,” paparnya.
Nur menjelaskan, setiap Kampung Tangguh Bencana akan memiliki pengurus dan manajemen. Misalnya terkait kesiapsiagaan bencana, mitigasi atau pengurangan risiko terhadap bencana, dan rencana kontigensi bencana. Salah satu kegiatan pembentukan Kampung Tangguh Bencana adalah simulasi bencana yang diikuti masyarakat.
“Tujuan pembentukan Kampung Tangguh Bencana itu membangun manajemen risiko bencana di wilayah kampung. Kalau masyarakat sudah respon dan mampu memahami terkait bencana dan mampu mengadakan penyelamatan sendiri insya Allah korban bisa dihindarkan,” tuturnya.
Menurutnya, Kampung Tangguh Bencana penting untuk membangun respon masyarakat agar siap menghadapi bencana. Bertujuan agar masyarakat tidak panik saat terjadi bencana, bisa menyelamatkan diri, dan mengurangi risiko korban bencana. Mengingat bencana dapat terjadi kapan saja
“Kampung Tangguh Bencana akan terus kita bangun atau terus kita kuatkan untuk membangun ketahanan lingkungan dan kemampuan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana,” ujarnya.
Dia menyebut, selama ini sekitar 50 persen bencana di Kota Yogyakarta dipicu dari cuaca ekstrem seperti hujan disertai angin kencang. Dampaknya, pohon tumbang dan longsor di bantaran sungai. Di samping itu bencana yang tidak bisa diperkirakan yakni gempa bumi. (riz/mg4)