KOTA, Joglo Jogja – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) mengupayakan pengembangan tanaman sayur dan buah-buahan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Penjabat (Pj) Walikota Yogyakarta Singgih Raharjo mengungkapkan, pihaknya tengah mengembangkan bibit-bibit tanaman yang bersertifikat sebagai jaminan kualitas tanaman. Salah satunya bibit tanaman pisang meggunakan teknik kultur jaringan.
Dalam hal ini, DPP tidak hanya menyediakan bibit, namun juga melakukan rekayasa atau inovasi pengembangan. Contohnya, satu bibit tanaman bisa dipecah-pecah menjadi banyak.
“Ternyata satu bibit bisa dipecah-pecah. Ini saya kira sangat luar biasa inovasi yang dikembangkan. Saya berpesan bahwa mungkin perlu dipikirkan pengembangan tanaman untuk sayuran dan buah-buahan dan juga memenuhi kebutuhan di Kota (Yogyakarta, Red.) dan DIY,” ungakapnya di kantor DPP, Kamis (26/6).
Singgih menambahkan, gagasan ini juga harus bisa memberikan solusi atas permasalahan pertanian dan pangan di Kota Yogyakarta. Termasuk harus bisa melihat perkembangan pasar serta kebutuhan masyarakat.
Ia mencontohkan, misalnya di Yogyakarta dikenal dengan makanan khasnya adalah gudeg, sehingga bahan bakunya yakni tanaman gori (nangka muda) harus tersedia. DPP bisa menyediakan bibit tanaman atau pohon nangka.
“Jogja ini terkenal dengan gudegnya maka bahan bakunya harus tersedia, tercukupi. Di sini saya kira bisa melakukan inovasi bagaimana pembibitan dari pohon gori. Supaya kebutuhan yang ada di masyarakat Yogyakarta dan DIY bisa disuplai bibitnya dari Dinas Pertanian ini,” terangnya.
Dirinya menambahkan, selama ini para penjual gudeg di Yogyakarta mendapat gori dari luar DIY. Oleh sebab itu pihaknya memberikan masukan adanya pengembangan penanaman pohon gori di lahan masyarakat yang masih memungkinkan.
Sementara itu Kepala DPP Kota Yogyakarta, Suyana mengatakan, selama ini pihaknya telah menyediakan berbagai jenis bibit buah.
“Pemerintah menjamin yang ditanam sesuai. Ada belimbing, jambu, kelengkeng, rambutan. Salah satu tugas kita oleh pemerintah pusat adalah kita mengembangkan bibit pisang. Yang kita kembangkan dari kultur jaringan, itu satu tunas bisa menjadi ratusan tunas dan bebas hama,” demikian kata Suyana. (riz/mg4)