BANYAK orang menganggap sampah plastik hanyalah hal yang tidak berguna dan menimbulkan berbagai permasalahan, namun hal itu tidak terjadi di tangan Sardiman. Dengan keuletan dan kreativitas yang dimiliki, ia dapat mengubah sampah botol plastik menjadi wayang dengan harga jual yang tinggi dan dikoleksi oleh beberapa menteri di Indonesia dan luar negeri.
Sardiman atau akrab disapa Sardi Beib menceritakan, sejak tahun 2012 dirinya mulai memanfaatkan bekas dalam melakukan kesenian. yaitu membuat topeng, wayang golek, patung dengan bahan kertas.
Setelah delapan tahun melakukan membuat seni dari dari bahan kertas itu dirinya mulai mengalami kebosanan. Terlebih saat itu pandemi covid sedang merajalela dimana ia tidak berani keluar untuk mencari inspirasi dalam melakukan seni.
“Kebosanan itu sampai meluap luap dalam pikiran saya. Dengan spontas saya ingin membuat lampu tidur yang terbuat dari sampah plastik. Dimana isu terkait sampah plastik itu sedang meledak,” ungkapnya saat di wawancarai Joglo Jogja Minggu (5/1).
Pria 63 tahun itu menjelaskan, dlaam pembuatan lampu tidur itu dirinya memanfaatkan botol mineral plastik dibentuk menyerupai daun pandan sebanyak 15 lembar, kemudian di jadikan satu untuk dimasukan kedalam vas bungga dengan di berikan lampu led di dalamnya.
“Setelah itu selesai, lampu kamar itu saya matikan dan hanya lampu tidur itu yang hidup, dimana itu cantik banget hingga saya tidak bisa tidur hanya untuk memandangi hasil lampu kamar tidur yang saya buat. Dari situlah terbesit aku ingin membuat wayang dari bahan baku plastik,” jelasnya.
Sardi beib menjelaskan, awlan pembuatan wayang dari botol plastik ini cukup mengalami kesulitan dimana untuk meluruskan plastik itu harus melalui beberapa percobaan. Dimana ia mencoba melakukan pelurusan itu dengan disertika baik itu dilapisi kain, kaca dan sebagainya dimana itu berhasil namun belum sempurna.
“Itu semua saya coba hingga menghasilkan delapan karakter wayang dan berani melakukan workshop, dengan peserta dari ISI, serta dari luar negri dari Jerman, New Zeland, dan Yunani,” tuturnya.
Dimana ia merasa kaget dengan banyaknya pesrta yang datang lantaran Sardi Beib itu memiliki background stm geologi pertambangan, diaman tidak memiliki darah seniman di dalamnya. Serta hasil wayang yang di hasilkan masih jelek dan jauh dari kata sempurna.
Setelah berbagai cara dilakukan, Sardi Beib akhirnya berhasil membuat cara supaya hasil pelurusan botol itu menjadi sempurna yaitu dengan cara di dipanaskan dengan kompor gas. Yaitu dengan cara di bentangkan dan di oanggang di atas api dan itu berhasil menjadikan lurus sempurna.
“Sehingga sehingga dengan metode itu membuat plastik lurus sempurna dan ngaman untuk di ukir lebih mudah. Dimana dalam pengukiran itu saya menunakan solder dengan sedikit modifikasi di bagian ujungnya,” terangnya.
Bapak 4 orang anak ini menjelaskan, dengan karya ini sudah ada beberapa mentri yang mengoleksinya seperti pak luhut Binsar Pnajahitam, Sandiaga uno, dan dari luar negeri seperti menti lingkungan hidup belanda, duta besar prancis dan masih banyak lagi.
“Dan untuk masyarakat yang ingin mengoleksi karya saya bisa lewat Facebook dan Instagram Sardi Beib, atau berkunjung ke padepokan Wayang kristal, dan Sangar Topeng Korang. Dimana Wayang dari Botol bekas (Wayang Kristal) di bandrol dengan harga 1.350 Juta hingga 4 Juta,” pungkasnya. (riz/all)