DPP Kota Yogyakarta Targetkan Tambah 5 Kelompok Tani setiap Tahun

RAWAT: Kelompok Tani Kompitu Hijau saat memantau tanaman yang mereka miliki di Asrama Kompi Kotabaru Yogyakarta, belum lama ini. (ISTIMEWA/JOGLO JOGJA)

KOTA, Joglo Jogja – Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta terus berupaya menguatkan program ketahanan pangan di wilayahnya, salah satunya dengan mendorong terbentuknya penambahan kelompok tani baru. Pihaknya menargetkan setiap tahunnya bertambah lima kelompok tani baru.

Kepala Bidang (Kabid) Pertanian DPP Kota Yogyakarta Eny Sulistyowati mengatakan, untuk menumbuhkan kelompok tani, pihaknya terus melakukan indentifikasi potensi wilayah disertai pembinaan terhadap masyarakat. Selain itu juga melakukan bimbingan teknis (bimtek) terkait budidaya sayuran di setiap kemantren.

“Sampai saat ini jumlah kelompok tani di Kota Yogyakarta sebanyak 288. Setiap tahun kita menargetkan lima penumbuhan kelompok tani baru,” terangnya.

Baca juga:  JCW Minta KPK Usut Gratifikasi Anak dan Menantu Jokowi

Lebih lanjut, dengan adanya kelompok tani itu, pihaknya menilai sangat berperan dalam peningkatan ketahanan pangan di Kota Yogyakarta. Terutama untuk memperkuat program ketahanan pangan berbasis wilayah.

“Kelompok tani juga berperan dalam menunjang sektor pariwisata, yakni destinasi wisata edukasi pertanian perkotaan. Kami terus mengarahkan mereka agar menciptakan berbagai inovasi misalnya membuat olahan dengan berbagai turunannya yang bisa menjadi buah tangan atau oleh-oleh bagi wisatawan yang datang,” ujarnya.

Sementara itu, Salah satu ketua kelompok tani Tani Kompitu Hijau Kotabaru, Sukesi mengatakan, kelompok tani ini terbentuk pada bulan Agustus 2020. Untuk membuat kelompok tani ini agar dapat terus bertahan, ia pun terus bersinergi dengan para petugas penyuluh lapangan.

Baca juga:  JCW Minta KPK Usut Gratifikasi Anak dan Menantu Jokowi

“Kebun kami sering dijadikan sebagai program studi mahasiswa, program pemberdayaan dari perguruan tinggi, dan instansi-instansi terkait pertanian dan perikanan,” jelasnya.

Sukesi menambahkan, untuk mendorong perkembangan kebun menjadi lebih baik dan semakin maju, ia mengatur jadwal anggotanya untuk merawat kebun. Karena, sinergi yang kuat antara anggota kelompok tani dan petugas penyuluh lapangan dapat menumbuhkan ikatan kebersamaan yang kuat.

“Untuk pemeliharaan kebun dikerjakan secara gotong royong oleh seluruh anggota. Saya bagi menjadi tujuh kelompok piket, ada yang bertugas mengontrol bak air, membersihkan kutu, menyiram tanaman, dan membersihkan kebun,” pungkasnya. (riz/all)