KUDUS, Joglo Jateng – Sekolah Dasar 1 Tumpangkrasak berhasil membawa juara dalam kegiatan tahunan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Kecamatan Jati. Dari empat cabang lomba yang diikuti, sekolah tersebut berhasil mendapat juara 1 cerkak, juara 1 macapat dan juara 1 menulis dan membaca aksara jawa.
Kepala SD 1 Tumpangkrasak, Briari Indra Setiati mengungkapkan, rasa bangganya terhadap peserta didik yang telah menjuari lomba di FTBI itu. Sebab menurutnya, ini menjadi awal penting bekal berbahasa jawa bagi generasi sekarang.
“Bahasa jawa di era sekarang saya rasa sangat minim dipahami Gen Z. Apalagi minat mereka yang masih minim. Sehingga melalui ajang ini tentu bisa menumbuhkan generasi yang tidak hanya cinta bahasa jawa tetapi ahli di dalamnya,” ungkapnya kepada Joglo Jateng, belum lama ini.
Pada pelaksanaan FTBI tingkat Kecamatan Jati di SD 2 Getas Pejaten ini diikuti 150 peserta dari 40 SD negeri dan swasta. Terdiri 7 cabang lomba. Yaitu menulis cerkak, lomba pidato, mendongeng, komedi tunggal, menulis dan membaca aksara Jawa, nembang macapat dan geguritan.
“Saat ini anak-anak yang menjuarai FTBI akan lanjut ke jenjang kabupaten pada 18 September 2024 mendatang di PBG Kudus. Harapannya bisa memborong juara lagi,” harapnya.
Sementara itu, siswi kelas 6, Elvina Novia Ariani mengaku lega telah mendapat juara 1 macapat. Sebab di tahun sebelumnya ia sudah pernah mengikuti lomba tetapi belum mendapat juara.
“Dulu kelas 4 sudah belajar nembang macapat. Karena awalnya punya basic menyanyi akhirnya merambah wawasan ke nembang,” ungkapnya.
Saat ini, ia sedang mempersiapkan lomba macapat di tingkat kabupaten. Yaitu dengan latihan tiga kali dalam seminggu.
Hal yang sama diungkapkan Desvita Sukma R. Siswa yang menjuarai membaca dan menulis aksara jawa. Ia mengaku suka bahasa jawa karena tidak semua generasi sekarang memahaminya.
“Bahasa jawa itu unik dan menarik. Khususnya aksara jawa. Dan harapannya bisa menjuarai di tingkat kabupaten,” harapnya.
Di sisi lain, Chalilir Nur Afifah, berhasil menjuarai cerita cekak, dengan membawakan cerita tentang pembullyan di sekolah. Ia ingin melalui cerita dengan bahasa jawa ini bisa menjadi wadah untuk memberikan pesan. (cr1/fat)