KUDUS, Joglo Jateng – Penyelenggaraan Muria Jazz Festival menjadi upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus meningkatkan perekonomian di kawasan atas. Pemkab ingin mendorong agar ekonomi kreatif bisa makin melejit dengan peningkatan promosi wisata kawasan Muria sekaligus produk kopi di kawasan ini.
Penjabat (Pj) Bupati Kudus, Muhamad Hasan Chabibie mengatakan, Muria Jazz Festival yang digagas ini bekerja sama dengan warga kawasan Muria, seniman dan petani kopi, merupakan kolaborasi yang bagus. Jadi ini langkah awal untuk memperkenalkan kopi dan pariwisata Muria dengan cara yang elegan.
Dia menegaskan, selama sebulan penuh pada September 2024, Pemkab Kudus mendorong berbagai kegiatan promosi UMKM. Serta brand-brand lokal di Kudus bisa mendapatkan ruang promosi.
“Selama sebulan penuh ini, Pemkab Kudus yang didukung oleh semua OPD serta perusahaan-perusahaan swasta dan brand lokal Kudus, telah menyiapkan skema kolaborasi, sengkuyung bareng. Agar semua pihak bisa mendorong peningkatan ekonomi dan kesejahetraan warga Kudus,” terangnya.
Disisi lain, Camat Dawe Famny Dwi Arfana menyebut, empat band jazz berasal dari Kudus dan daerah luar Kudus. Keempat band ini adalah Short Time Motels dari Kudus, John Putra dan Friend dari Pekalongan. Lalu ada Ruzan Fikra dari Jogjakarta dan RSP Band dari Jepara.
Famny menyampaikan, acara ini baru terselenggara pertama kali ini, sebagai awalan untuk membentuk sejarah. Muria Jazz merupakan inisiasi darinya sebagai Camat Dawe dan Andi Imam sebagai Kepala Dinas Perdagangan Kudus.
”Kami mengangkat tema The Spirit of Muria. Dengan artian kami akan berkolaborasi dengan masyarakat setempat untuk mengembangkan potensinya,” ungkapnya.
Famny menegaskan, kegiatan itu digelar di Puncak Bukit Kakas, Desa Ternadi, Kecamatan Dawe. Terselenggaranya agenda ini merupakan rangkaian dari peringatan Hari Jadi Kudus ke-475. Acara Muria Jazz dimulai Sabtu (28/9) pagi dengan agenda persiapan. Pembukaan rencananya dilaksanakan sore harinya pukul 15.00.
Setelah itu lanjut dengan acara yang memeriahkan Muria Jazz. Penampilan band jazz dan segala hal menarik lainnya. Ia mengungkapkan acara akan di isi dengan parade jazz. Lalu, jazz colaboration dan jazz clinic. Selain itu ada agenda kopi Muria Expo dan ngopi bareng bertajuk tribute to kopi Muria. Acara itua juga akan diisi dengan fashion show.
“Penutupan acara dilakukan pada keesokan harinya, Minggu (29/9) pukul 10.00. Sebelum penutupan ada agenda sunrise time, sarapan bareng, serta jazz clinic. Kami harap ini bisa mengembangkan potensi desa sekitar agar lebih terkenal banyak orang,” jelasnya.
Famny berharap agar agenda Muria Jazz Festival ini menjadi titik penting untuk mempromosikan wisata dan kopi Muria, serta potensi ekonomi Kudus secara keseluruhan. Ia juga menyampaikan agar potensi-potensi Kudus bisa terus tumbuh dengan ide-ide kreatif yang dieksekusi dengan program yang bagus serta branding yang ciamik. (adm/fat)