Dispertan Pemalang Catat 22 Kasus Positif PMK

SUNTIK: Dokter Hewan Dispertan Pemalang, Haviz sedang memberikan vaksin PMK ke sapi di Desa Kebongede, Kecamatan Bantarbolang, Rabu (15/1/25). (DOK. PRIBADI/JOGLO JATENG)

PEMALANG, Joglo Jateng – Geger angka kasus positif Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) di Provinsi Jawa Tengah mencapai angka 4.000-an kasus, juga terjadi di Kabupaten Pemalang. Tercatat dalam data base Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pemalang hingga Rabu (15/1), total ada 22 kasus positif PMK di 3 desa pada 3 kecamatan yang berbeda. Kasus terbanyak ada di Desa Banyumudal, Kecamatan Moga yang berada di angka 17 kasus.

Kepala Dispertan Pemalang, Prayitno melalui Kepala Bidang Peternakan, Usni Marini membenarkan adanya catatan kasus positif PMK di Kabupaten Pemalang. Bahkan ada catatan kasus ternak mati potong karena positif PMK di akhir 2024, di Desa Bojongnangka, Kecamatan Pemalang.

Oleh sebab itu, pihaknya melaksanakan sosialisasi kepada para peternak mengantisipasi kasus serupa. “Kita kemarin sudah sosialisasi mengajak Polsek Pemalang dalam rangka mengantisipasi dan meminimalisir kasus positif PMK di Kabupaten Pemalang,” terangnya, Rabu (15/1/25).

Dalam data Puskeswan Pemalang, hingga Rabu (13/1), kasus pertama PMK ada di Desa Tumbal, Kecamatan Comal dengan catatan 2 kasus positif. Kemudian di Desa Banyumudal, Kecamatan Comal terdapat 17 kasus PMK, terakhir di Desa Panjunan, Kecamatan Petarukan ada 3 kasus PMK.

“Hasil penelusuran Dispertan, frekuensi penambahan kasus sangat tinggi jika dibandingkan di Januari 2024. Di mana hanya ada satu kasus positif,” ungkapnya.

Sementara itu, Dokter Hewan Dispertan Pemalang, Haviz menuturkan, pihaknya telah sering turun melaksanakan vaksinasi PMK pada setiap kandang ternak di seluruh Pemalang. Hal ini dilakukan sebagai pencegahan agar kasus serupa tidak terus bertambah di Kabupaten Pemalang.

Salah satunya dilakukan di Desa Kebongede Kecamatan Bantarbolang pada Rabu (13/1). Pihaknya melaksanakan vaksinasi dan pengecekan kesehatan ternak terutama sapi di sana.

“Kalau menilik data 2024, total jumlah kasusnya ada 284 ekor kasus positif PMK, tapi perbandingan catatan di awal tahun peningkatannya sangat tinggi. Kalau 2024 hanya satu kasus di Januari, sekarang sudah ada 22 kasus di bulan yang sama,” jelasnya. (fan/abd)