Kudus  

Guru SMP 2 Jati Terbitkan Buku Puisi

TERIMA: Kepala SMP 2 Jati, Sarpani menyerahkan buku karya guru SMP 2 Jati Kudus kepada Nur Yasin, Kepala SMP 2 Jati terdahulu, belum lama ini. (KHAYYA SA’ADATUN NURIS SUROYYA/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Dalam rangka menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kompetensi, guru-guru SMP 2 Jati Kudus menerbitkan sebuah buku berisi kumpulan puisi karya sendiri. Ini merupakan hasil dari proses panjang yang telah berlangsung selama satu tahun. Upaya ini didukung oleh berbagai pelatihan dari pihak swasta.

Kepala SMP 2 Jati, Sarpani menyampai, penerbitan buku puisi ini bukan sekadar ajang menyalurkan kreativitas. Tetapi juga menjadi bagian dari upaya pengembangan diri para pendidik.

“Dengan semangat untuk terus belajar dan berkarya, guru-guru ingin menunjukkan bahwa mereka tidak hanya mengajar di dalam kelas. Tetapi juga mampu menghasilkan karya tulis yang bernilai. Kami ingin memberikan bukti nyata bahwa guru di sini selalu bergerak maju,” ungkapnya, belum lama ini.

Lebih dari sekadar karya sastra, lanjutnya, buku ini mencerminkan semangat untuk terus berkembang. Mereka meyakini bahwa peningkatan kompetensi guru akan berdampak langsung pada prestasi peserta didik.

“Tanpa guru yang kompeten, bagaimana anak-anak bisa mencapai prestasi terbaik mereka?” imbuhnya.

Ke depannya, SMP 2 Jati tidak hanya akan berhenti pada penerbitan buku puisi. Namun juga merencanakan program tahunan untuk mendorong para guru menghasilkan berbagai karya lainnya. Baik dalam bentuk refleksi pembelajaran maupun publikasi akademik lainnya.

“Langkah ini diharapkan tidak hanya menginspirasi tenaga pendidik disini. Tetapi juga sekolah lain agar terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan. Kami berkomitmen untuk menjadi institusi yang berkembang, tidak hanya akademik, melainkan dalam membangun budaya literasi di kalangan pendidik dan peserta didik,” ujarnya.

Selain itu, buku puisi ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi peserta didik. Dengan melihat para guru mereka terus berkarya, siswa diharapkan semakin termotivasi untuk mengembangkan minat dalam dunia literasi dan menulis.

“Kami berharap, budaya menulis dan berkarya tidak hanya tumbuh di kalangan pendidik, tetapi juga di antara para pelajar,” pungkasnya. (cr9/fat)