SD 2 Klaling Gelar Pojok Baca di Setiap Kelas

Kepala SD 2 Klaling, Kusiyah. (KHAYYA SA’ADATUN NURIS SUROYYA/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – SD 2 Klaling menghadirkan inovasi dalam kegiatan literasi dengan mengadakan Pojok Baca. Program ini dilakukan setiap hari di dalam kelas sebelum kegiatan belajar dimulai. Tujuannya untuk menumbuhkan kebiasaan membaca serta meningkatkan pemahaman siswa terhadap bacaan.

Kepala SD 2 Klaling, Kusiyah menyebutkan, dalam pelaksanaannya, petugas perpustakaan bertanggung jawab mengambil buku sesuai dengan jumlah siswa di setiap kelas. Hal ini agar seluruh peserta didik mendapat kesempatan membaca tanpa harus berebut buku.

“Sesi membaca berlangsung selama 5 hingga 10 menit. Setiap siswa membaca buku yang sama secara bertahap selama satu semester. Setiap kali sesi berakhir, mereka menandai halaman terakhir yang dibaca agar dapat dilanjutkan keesokan harinya,” jelasnya.

Bagi siswa kelas 4 hingga 6, lanjutnya, setelah menyelesaikan satu buku, mereka diberikan tugas untuk membuat sinopsis dari isi bacaan. Dengan dipandu oleh guru kelas serta petugas perpustakaan, anak-anak tidak hanya membaca tetapi juga belajar memahami dan menganalisis isi buku yang mereka baca.

“Kegiatan ini merupakan upaya sekolah dalam menggalakkan budaya gemar membaca di kalangan peserta didik. Terutama di tengah era digital di mana banyak anak lebih tertarik bermain gadget dibandingkan membaca buku,” ujarnya.

Untuk itu, guru turut serta membaca bersama siswa dengan tujuan menjaga fokus mereka. Setelah selesai dibaca, akan diadakan sesi bedah buku, di mana siswa dapat berdiskusi tentang isi bacaan dan saling berbagi pemahaman.

Namun, dalam penerapannya masih terdapat beberapa kendala. Terutama siswa yang belum sepenuhnya memahami bacaan atau bahkan masih kesulitan membaca. Oleh karena itu, setiap guru menerapkan berbagai metode pembelajaran yang sesuai untuk membantu mereka agar lebih mudah memahami isi buku.

“Dengan adanya Pojok Baca, kami berharap dapat menanamkan kebiasaan membaca sejak dini serta meningkatkan kemampuan literasi siswa. Melalui pembiasaan ini pula, nantinya anak-anak tidak hanya gemar membaca tetapi juga mampu memahami serta mengambil manfaat dari setiap buku yang mereka baca,” pungkasnya. (cr9/fat)