Rajut Kebinekaan, Kapolda Jateng Ajak Lawan Corona

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (paling Kiri), Kapolda Jateng Irjen Pol. Ahmad Luthfi (paling kanan), Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Bakti Agus Fadjar (dua dari kanan), dan Maulana Al Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya (dua dari kiri) pada acara Silaturahmi Kebinekaan dan Doa Bersama di Benteng Vastenburg Solo, Senin (7/9). (ISTIMEWA)

SURAKARTA – Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi menghadiri acara Silaturahmi Kebhinekaan dan Doa Bersama oleh Maulana Al Habib Muhammad Lutfi Bin Ali Bin Yahya dengan Para Tokoh Lintas Agama Se-Soloraya dalam Rangka Merajut Kebhinekaan dalam Bingkai NKRI di Lapangan Benteng VastenBurg Surakarta, Senin (7/9).

Kapolda Jawa Tengah Irjen yang hadir dengan didamping para PJU menyebut silahturami kebinekaan ini dapat memupuk tali Persatuan dan kesatuan negara Republik Indonesia.

“Karena apa? Ini perlu ditengah konflik corona ini kita harus bersatu, kita harus melawan adannya intoleransi. Jadi intoleransi itu beda musuh. Jadi beda agama, beda ras, beda suku beda apapun dianggap musuh, itu intoleransi. Dia kalau dibiarkan akan menjadi potensi yang akan memecah belah negara ini, karena apa intoleransi kalau dibiarkan bisa jadi radikalisme,” tutur Irjen Luthfi.

Irjen Ahmad Luthfi menegaskan tidak hanya berpotensi menjadi bibit radikalisme, lebih jauh intoleransi jika dibiarkan menjadi ancaman terorisme sehingga wajib diperangi.

“Jadi awalnya intoleransi, meningkat jadi radikal, meningkat menjadi teroris. Dan ini bentengnya adalah bapak ibu sekalian, para tokoh agama, lintas agama,” tegas Irjen Luthfi.