YOGYAKARTA – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Suharso Monoarfa mengunjungi Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo, belum lama ini.
Kunjungan ini, dalam rangka peninjauan kesiapan pemulihan ekonomi dan social dan persiapan transformasi ekonomi Jawa Tengah-Yogyakarta, yang sebagai destinasi pariwisata prioritas.
“Bandara YIA menjadi titik kumpul untuk logistik di bagian selatan karena di daerah selatan Jawa ini memerlukan aktivitas seperti ini. Kalau ada produk-produk di sini punya orientasi ekspor yang harus cepat ditangani tidak melalui kapal misalnya, bandara ini bisa mengambil logistik itu,” tegasnya.
Dengan demikian, punya implikasi untuk membangun ekonomi. Pariwisata ke depan sudah tidak lagi dalam bentuk mass tourism, turisme massal itu akan berkurang, lebih kepada quality tourism, sifatnya rombongan kecil. “YIA adalah salah satu bandara yang dipersiapkan untuk itu,” katanya.
Pada tahap ketiga yakni tahun 2036, dengan lalu lintas sebanyak 20 juta penumpang, Bandara YIA akan ditingkatkan kapasitasnya agar bisa melayani 25 juta penumpang.
“Ini termasuk salah satu pembangunan tercepat yang dilakukan oleh anak bangsa sendiri. Mudah-mudahan ini bisa menunjukkan kita bisa melakukan pembangunan infrastruktur di tempat lain dengan kecepatan seperti ini dan juga dengan kualitas pekerjaan yang juga bagus,” jelasnya.
Untuk diketahui, pembangunan YIA terbagi atas tiga tahap. Pada Tahap I atau opening stage pada 2019, Bandara YIA melayani 9 juta penumpang dengan pengembangan hingga 14 juta penumpang per tahun.
Tahap II di 2027 mendatang, pada saat lalu lintas mencapai 14 juta per tahun, pengembangan Bandara YIA dibidik mampu melayani 20 juta penumpang. Pada Tahap III di 2036, dengan lalu lintas 20 juta penumpang.
Bandara YIA akan ditingkatkan untuk mampu melayani 25 juta penumpang. Pada kesempatan tersebut, Kepala Bappeda DIY Beny Suharsono ikut mendampingi kunjungan pertama Menteri PPN ke YIA. (hms/yos)