Dirut RS Mardi Rahayu Kudus Himbau Pakai Masker Sesuai Anjuran

Dirut RS Mardi Rahayu Kudus
DISIPLIN: Pelaksanaan protokol kesehatan di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus. (SYAMSUL HADI/ JOGLO JATENG)

KUDUS – Pemakaian Masker dalam aktivitas sehari-hari menjadi kewajiban selama masa pandemi belum usai. Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit (RS) Mardi Rahayu Kudus, menjelaskan sekaligus memberikan contoh pemakaian masker yang sesuai anjuran, Selasa (20/10/2020).

Direktur Utama RS Mardi Rahayu Kudus, Dr. Pujianto mengatakan, banyak sekali masyarakat bahkan pejabat masih abai dalam kriteria penggunaan dan memilih masker yang sesuai anjuran.

Untuk penggunaan masker dalam aktivitas sehari-hari, pihak kesehatan menganjurkan masker bedah. Dikarenakan bahan yang digunakan dalam penelitian 95 persen virus atau bakteri tidak bisa menembus ke dalam.

Baca juga:  Ajak Wisatawan Jelajah Budaya di Lereng Muria

“Masker yang dianjurkan untuk dipakai melawan virus corona, yakni yang biasa disebut masker bedah. Kami selalu menyarankan menggunakan masker tersebut,” ucapnya.

Akan tetapi, lanjutnya, kekurangan dari masker tersebut tidak dapat dicuci, hanya satu kali pemakaian. Oleh sebab itu pihaknya menyarankan, bagi masyarakat untuk menggunakan masker kain tiga lapis.

“Selain masker bedah, saran kami adalah menggunakan masker kain yang dapat dicuci kembali berlapis tiga. Juga per orang minimal mempunyai enam masker. Tidak hanya satu,” terangnya.

Ia juga menyarankan untuk tidak menggunakan masker berjenis scuba. Karena selain bahannya yang tipis, ketika dipakai melar dan membuat bakteri atau virus mudah untuk masuk.

Baca juga:  Hartopo-Mawahib Terima Masukan Warga untuk Buat Satu Desa Satu Tempat Gym

“Itu bahannya kalau ditarik kan melar, sehingga bakteri mudah sekali untuk masuk. Namun, jika itu untuk idenditas kita, boleh dipakai asal ada tambahannya lagi. Yakni masker bedah tersebut,” jelasnya.

Menurutnya, masker berfungsi untuk melindungi diri sendiri dan orang lain disekitar. Covid-19 menular melalui cairan yang keluar dari mulut seseorang. Seperti ketika berbicara, berpidato, bahkan bernyanyi.

“80 persen orang terpapar covid tanpa gejala, jadi meskipun kita terlihat baik-baik saja harus tetap memakai masker. Seperti ketika berpidato atau bernyanyi juga ya harus memakai masker. Apalagi jika indoor, banyak sekali kemungkinan tertular melalui sirkulasi,” pungkasnya.(sam/akh)