JAKARTA – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi mengembangkan empat kabupaten di Kawasan Pariwisata Super Prioritas Mandalika untuk penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2021. Proyek ini mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 9,4 miliar.
“Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi akan berorientasi pada dampak ganda penyelenggaraan MotoGP untuk membantu warga desa dan mengembangkan ekonomi lokal,” kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, Selasa (3/11).
Untuk mendapatkan dampak ganda dari penyelenggaraan MotoGP, kementerian akan membangun “homestay”, digitalisasi promosi, dan pemasaran kultur maupun keindahan Kawasan Pariwisata Mandalika.
Kementerian juga akan mendorong pemasaran produk unggulan desa melalui Badan Usaha Milik Desa untuk masuk dalam penyelenggaraan MotoGP, hotel, dan tempat wisata.
Karena itu, dalam rapat koordinasi yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan secara virtual, kemarin. Halim mengusulkan alokasi anggaran dialihkan untuk membangun “homestay” di beberapa wilayah.
Wilayah yang diusulkan untuk dibangun “homestay” adalah Kecamatan Pujut, Kecamatan Praya Barat, dan Kecamatan Praya Timur di Kabupaten Lombok Tengah dan Kecamatan Jero Waru di Kabupaten Lombok Timur.
“Pembangunan ‘homestay’ juga bisa menyertakan Dana Desa di sejumlah desa dan pengelolaannya oleh badan usaha milik desa bekerja sama dengan masyarakat menggunakan sistem bagi hasil,” tuturnya.
Dengan alokasi anggaran Rp9,4 miliar ditambah Dana Desa, Halim memperkirakan dapat digunakan untuk membangun 752 “homestay”.
Kementerian akan menerjunkan tim khusus ke Mandalika pada November 2020 hingga Januari 2021 untuk mengidentifikasi potensi dan masalah di lapangan. Pembangunan “homestay” dimulai pada Februari 2021 dan diperkirakan selesai pada Juni 2021.
“Kementerian juga akan menginventarisasi desa-desa wisata di Nusa Tenggara Barat untuk dipromosikan melalui portal resmi Mandalika Grand Prix Association,” pungkasnya.(ara/akh)