Conte Bersyukur, Tuchel Kecewa

DUEL: Pesepak bola Chelsea Kai Havertz (kanan) berebut bola dengan pesepak bola Tottenham Hotspur Ben Davies (kanan) dalam laga pekan kedua Liga Inggris, di Stadion Stamford Bridge, London, akhir pekan lalu. (ANTARA/JOGLO JATENG)

LONDON, Joglo Jateng – Pelatih Tottenham Hotspur Antonio Conte mensyukuri raihan satu poin timnya ketika bermain imbang 2-2 pada pekan kedua Liga Inggris di Stadion Stamford Bridge. Dirinya menyampaikan, ada perbedaan yang cukup besar dibanding musim sebelumnya. Dimana Tottenham menelan tiga kekalahan dari Chelsea.

Pada pertandingan ini Tottenham Hotspur sempat tertinggal dua kali. Namun mereka mampu menyamankan kedudukan melalui tendangan Pierre-Emile Hojberg dan Harry Kane sehingga memaksakan skor menjadi 2-2.

“Itu adalah permainan yang intensif dalam banyak aspek. Tidak hanya taktis, tetapi juga jenis permainan ini. Jika Anda tidak menunjukkan kepribadian dan karakter yang hebat untuk bertahan dalam permainan, itu sulit. Kita berbicara tentang salah satu tim terbaik di Inggris, di Eropa,” terang Conte.

Pelatih asal Italia itu melanjutkan, dirinya harus melayangkan pujian kepada pemainnya yang telah berjuang mati-matian untuk tetap berada dalam pertandingan. Sebab mereka telah mengamankan hasil yang bagus untuk timnya.

“Jika saya harus membandingkan performa ini dengan musim lalu, pasti saya bisa melihat hal-hal yang baik. Pada saat yang sama, saya harus jujur, kami bisa melakukan yang lebih baik,” terang Conte.

“Kami bisa bermain lebih baik dengan bola, menjadi lebih tenang, selain ini, delapan bulan lalu situasinya sangat, sangat sulit,” sambung dia.

PANAS: Pelatih Chelsea Thomas Tuchel bentrok dengan pelatih Tottenham Hotspur Antonio Conte seusai laga Liga Inggris di Stamford Bridge, London, Minggu (14/8). (ANTARA/JOGLO JATENG)

Sementara itu, pelatih Chelsea Thomas Tuchel mengaku kecewa timnya gagal mendapatkan poin penuh. Dirinya menjelaskan para pemainnya telah mengeluarkan permainan secara mental dan fisik secara tajam pada pertandingan ini.

“Kami memainkan pertandingan yang brilian. Itu adalah peningkatan bagi kami sejak hari pertama di Everton. Saya sangat kecewa karena para pemain tidak mendapatkan hadiah yang seharusnya mereka dapatkan,” ujar Tuchel.

Pada pertandingan ini Chelsea sempat unggul dua kali melalui gol yang dicetak oleh Kalidou Koulibaly serta Reece James. Namun pada akhirnya disamakan oleh Tottenham berkat Pierre-Emile Hojbjerg dan Harry Kane.

“Itu terjadi selama hidup sebagai pelatih sepak bola bahwa Anda terkadang terjebak di menit terakhir. Mudah-mudahan kami akan memilikinya dalam satu musim di mana kami akan mencuri beberapa poin di menit terakhir. Itu tidak bisa terjadi ketika kami memiliki VAR, gol yang diizinkan adalah gol yang tidak teratur. Itu tidak bisa diterima,” sambungnya.

Pelatih asal Jerman itu menjelaskan, dirinya beserta seluruh tim Chelsea mempertanyakan keputusan pengadil pertandingan yang mengesahkan gol pertama dari Tottenham. Menurutnya, ia tidak bisa mengerti mengapa pengadil pertandingan mengesahkan gol tersebut dan menilai rambut dari Marc Cucurella ditarik oleh salah satu pemain Tottenham.

“Tidak ada penjelasan, dan saya tidak mau menerimanya. Saya tidak punya kata-kata untuk itu. Kedua gol seharusnya tidak bertahan, dan kemudian itu adalah hasil yang adil,” terang Tuchel.

Selain itu, Tuchel menjelaskan salah satu pemainnya yaitu gelandang N’golo Kante harus mendapatkan cedera dan memaksa dirinya menarik pemain asal Prancis tersebut. “Itu seperti cedera otot, hamstring. Dia bilang dia merasa itu sangat kuat, tidak begitu bagus,” terang Tuchel. (ara/fat)