SEMARANG, Joglo Jateng – Musim penghujan yang terjadi di wilayah Kota Semarang mulai meningkat dan dapat memicu timbulnya penyakit-penyakit yang perlu diwaspadai, salah satunya Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti. Dalam rangka mencegah penyebaran wabah DBD, mahasiswa KKN MIT UIN Walisongo Semarang kelompok 8 ikut serta melaksanakan kegiatan Pemantauan Jentik Nyamuk (PJN).
Kegiatan pencegahan DBD dengan PJN dilakukan Mahasiswa KKN UIN Walisongo di RW 01 Kelurahan Ngesrep, Banyumanik, Semarang pada Jum’at (13/01).
Mahasiswa KKN UIN Walisongo bersama pihak kelurahan, kader PKK RW, PKK RT, RT dan RW kemudian melaporkan persentase tingkat Angka Bebas Jentik (ABJ) di tingkat RW maupun kelurahan. Yaitu agar ABJ dapat dipantau dan diamati dengan jelas, sehingga ABJ tiap wilayah menjadi 100 %, dengan kata lain bebas jentik Nyamuk.
Carik kelurahan Ngesrep, Asri mengungkapkan, Kegiatan PJN yang dilaksanakan tiap pekan ini dilakukan dengan cara mendatangi warga rumah per rumah. PJN adalah kegiatan rutinan yang dilakukan oleh kelompok Forum Kesehatan Kelurahan (FKK) kepada masyarakat.
“Kegiatan pemantauan jentik nyamuk ini dilakukan, bertujuan untuk memberantas nyamuk demam berdarah dan mengurangi tingkat risiko penyakit DBD yang mana pernah menjadi salah satu penyakit yang mematikan,” ungkap Asri.
Selain untuk mencegah berkembangnya jentik-jentik nyamuk yang menyebarkan DBD, PJN juga dijadikan sebagai sarana untuk memberikan pengertian kepada masyarakat warga desa Ngesrep tentang pentingnya menjaga kebersihan.
Dari hasil pemantauan, terdapat banyak jentik-jentik nyamuk di dalam maupun luar rumah, di RT 06 di RW 01 Kelurahan Ngesrep. Oleh karena itu, penting untuk dilakukan edukasi bagi pemilik rumah.
Salah satu petugas Puskesmas Kelurahan Ngesrep menyampaikan, upaya meningkatkan kesehatan di lingkungan harus dilakukan bersama-sama dari tingkat RT. Menurutnya, warga perlu untuk meningkatkan kesehatan lingkungan sekitar minimal di rumah masing-masing, untuk menjaga kebersihan bersama.
“Selain itu saya juga ingin menyampaikan untuk bukan hanya nyamuk saja tapi sampah juga. Kalau bisa untuk sampah itu dipilah-pilah juga, karena dari sampah juga bisa timbul nyamuk,” ujar petugas Puskesmas.
Dengan turut melakukan pencegahan DBD ini, mahasiswa KKN UIN Walisongo bisa lebih mengerti masalah yang ada di lingkungan masyarakat, serta mengetahui langkah untuk mengatasinya. (*/mg4)