YOGYAKARTA, Joglo Jogja – Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kepulauan Bangka Belitung, dan Sumatera Barat bersinergi menggelorakan kembali semangat perjuangan para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan dan kedaulatan negara. Hal ini tertuang dalam peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara pada 1 Maret 2023.
Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kebudayaan) DIY Dian Lakshmi Pratiwi mengungkapkan rasa syukur, bisa memperingati satu tahun ditetapkannya peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara RI. Melalui Keppres No.2 Tahun 2022, upaya-upaya penegakan kedaulatan negara mempunyai nilai-nilai penting yang harus terus dijaga.
Keluarnya Keppres tersebut, menjadi semangat baru untuk berkolaborasi dan menyebarkan kepada masyarakat. Terutama bagi yang belum memahami bagaimana peristiwa bersejarah. “Yang terpenting bagaimana mengimplementasi dan mengaktualisasi sebagai tujuan utama,” tuturnya.
Menurutnya, tidak mudah mengeksplorasi dan mempresentasikannya kepada masyarakat. Namun, Disbud mencoba menggali lebih detail peristiwa sejarah tersebut supaya dapat disosialisasikan kepada masyarakat salah satunya dengan meluncurkan sebuah buku tepat pada 1 Maret 2023.

Hari Penegakan Kedaulatan Negara di DIY digelar di belakang gedung Disbud dengan tema Jembatan Emas Tiga Daerah: Kepulauan Bangka Belitung, Yogyakarta, dan Sumatera Barat untuk menggelorakan kembali semangat para pahlawan ke generasi penerus bangsa ini.
“Jembatan emas tiga daerah maksudnya tiga daerah yang menghubungkan rute pengasingan tokoh-tokoh kemerdekaan di Yogyakarta, Sumatera Barat, dan Bangka Belitung,” terangnya.
Dalam peringatan itu, Komunitas Djokjakarta 1945 mementaskan drama teatrikal perang. Teatrikal tersebut merefleksikan peristiwa perjuangan masyarakat Yogyakarta melawan penjajahan Belanda pada 1 Maret 1949. Serta memperingati Hari Penegakan Kedaulatan Negara.
Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah peristiwa lanjutan dari Agresi Militer Belanda II yang bertujuan merebut wilayah RI dengan menyasar Yogyakarta yang saat itu menjadi ibu kota Indonesia. Kegiatan itu, sekaligus untuk menumbuhkan sikap patriotisme dan nasionalisme kepada masyarakat. (cr5/abd)