Pembawa Pesan Ramadan Penuh Rahmat

Oleh: H. Akhmad Fauzin, S.Ag, M.Si
Wakil Ketua RMI PCNU Kota Semarang, Pegawai UIN Walisongo Semarang

BERITA tentang hal-hal yang menggembirakan, bagi orang-orang yang beriman kepada Allah SWT, benar dan tersampaikan secara sempurna oleh Nabi Muhammad SAW kepada umatnya. Bisa jadi kita tidak akan pernah tahu informasi kabar gembira itu, seandainya tidak ada seorang Rasul atau Nabi Muhammad SAW. Allah memberikan informasi tentang perjalanan hidup manusia melalui para rasul. Salah satunya berita dan informasi tentang surga, sebuah tempat yang penuh nikmat, yang akan jadi tempat persinggahan bagi orang yang beriman dan bertaqwa. Nabi Muhammad SAW lah yang menyampaikan kabar itu, karena beliaulah yang menerima informasi langsung dari Tuhannya.

Akhirat atau dunia setelah kematian ibarat seseorang yang akan memasuki hutan belantara. Gelap, tidak tau arah kemana, menakutkan dan bahkan bisa menjadi fobia yang berlebihan. Nabi Muhammad SAW sebagai tour guide yang menyampaikan kepada umat manusia agar mereka tidak tersesat. Apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari, semua pesan telah tersampaikan secara utuh oleh Rasul.

Tuhan, maha welas asih kepada semua manusia, innallaha binnasi laraufur rahiim, bagian yang sangat penting bagi keutuhan kehidupan umat manusia. Welas asih atau rahmat ini bagi seluruh alam, akan tetapi manusia menempati yang pertama sebagai makhluk yang istimewa. Tuhan menciptakan manusia sekaligus memberikan pedoman dan kaidah serta aturan yang harus dilakukan dan yang dihindari. Manusia diberi potensi dan kekuatan akal dan hati untuk menggunakannya dengan baik, sehingga ia betul-betul menjadi pengganti Allah di muka bumi. Mengisi bumi ini, dengan rahmat dan kasih sayang, tidak saling menyerang, berlomba-lomba dalam kebaikan dan taqwa, dengan destinasi semuanya kembali kepada Tuhan dengan laporan hasil kehidupannya baik, husn al-khatimah.

Salah satu kaidah atau ketentuan yang menjadi poin utama dalam beriman dan bertaqwa adalah menjalankan ibadah puasa. Puasa menjadi media komunikasi sekaligus wujud pasrah penerimaan perintah Tuhan yang dilakukan oleh umat Islam. Tidak bisa dibayangkan, kalau saja penciptaan manusia itu, selanjutnya dibiarkan, tanpa ada kaidah dan ketentuan Tuhan. Ini bukti rahmat yang tak terbatas, yang diberikan Tuhan kepada manusia. Semua yang diciptakan Tuhan di muka bumi ini, diberikan kepada manusia. Walaupun pengelolaan, penggunaan dan eksplorasi menjadi tanggungjawab manusia, tetapi manusia tidak boleh seenaknya.

Rahmat tuhan meliputi seluruh alam, karena rahmat inilah, puasa menjadi titik balik bagi umat Islam, menjadi media komunikasi dan koordinasi intensif dengan Tuhan. Semua akan kembali kepada Tuhan, baik ikhlas atau tidak ikhlas, masing-masing membawa laporan atau catatan kehidupan. Karena rahmat Tuhan itulah, manusia diciptakan, lalu diutus seorang Rasul untuk mengarahkan, agar umat manusia tidak tersesat, sehingga bisa kembali kepada Tuhannya dengan sempurna. Menjadikan kita sebagai hamba ikhlas dan rela menyembah Allah SWT. Semoga rahmat ini membawa kita semua kepada keteguhan iman dan taqwa serta amal sholeh kita berupa ibadah di bulan ramadhan karena iman dan mencari ridlo Allah SWT. (*)