SEKOLAH Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Bantul, menggelar kegiatan Panen Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kegiatan itu bertujuan menumbuhkan kreativitas dan menguatkan karakter siswa-siswi pada satuan pendidikan tersebut. Sebanyak 186 pelajar di kelas tujuh SMPN 2 Bantul memamerkan karyanya pada, Kamis (25/5) di sekolah yang berlokasi di Jalan Bantul Nomor 2, Melikan Lor Kalurahan Bantul.
Bertajuk kearifan lokal, panen karya kali ini dibuka oleh Kepala Sekolah Kusmiyati. “Saya memberikan apresiasi kepada seluruh siswa, panitia dan guru pembimbing, sehingga pameran panen karya berlangsung luar biasa,” terangnya kepada Joglo Jogja.
Adanya kegiatan itu, digadang-gadang mampu menumbuhkan sifat gotong royong, kerja sama, dan kreativitas pada siswa. Terlebih dapat mengajarkan siswa memiliki kemandirian dan sifat-sifat positif lain.
“Yang dinilai bukan hanya hasil akhir atau panen karyanya saja, melainkan proses pembuatan hasil karya juga menjadi penilaian utamanya,” jelas kepala sekolah, yang baru menjabat sepekan itu.
Ia menambahkan, nilai-nilai Pancasila dan karakter yang terus digaungkan sekolah, diterapkan salah satunya melalui kegiatan P5. Khususnya pada kegiatan panen karya yang sudah dilakukan selama tiga kali di sekolah itu.
Sementara itu, guru pendamping P5 Ririn Sukroini mengatakan, pada kegiatan pameran panen karya, ada beberapa subtema yang dipamerkan. Antara lain, keragaman budaya daerah, makanan tradisional, alat permainan tradisional, gambar-gambar rumah adat, pakaian daerah dan tarian daerah.
Lanjutnya, karya para siswanya dipamerkan di enam kelas dengan subtema yang berbeda-beda. Subtema itu disesuaikan hasil musyawarah siswa dan kelompok masing-masing. Dalam penyelenggaraannya nampak siswa memiliki kreativitas yang beragam, ada yang mendekor ruangan dalam bentuk kebun binatang, galaksi, dan masih banyak lagi.
“Jadi, mulai mereka menentukan subtema, mencari referensi lalu mengeksekusi menjadi karya, semua kita perhatikan dan nilai. Ada proses-proses yang dilalui seperti musyawarah, kerja sama atau gotong royong, kekompakan, kemandirian, kreativitas dan karakter positif lain yang terbangun. Inilah yang dinamakan dimensi profil pelajar Pancasila. Jadi bukan hanya panen karya saja yang menjadi penilaian, namun proses menuju karya juga kita lihat dan nilai,” papar Ririn, di SMPN 2 Bantul.
Muatan P5 diajarkan setiap Kamis sejak awal Tahun 2023. Dalam sehari, siswa belajar dengan subtema yang berbeda-beda, termasuk praktik. Misalnya, pembuatan makanan tradisional atau permainan tradisional.
“Sebagai contoh, anak membuat permainan ‘yoyo’ dari tutup botol yang ternyata bisa dimainkan. Termasuk membuat dakon dari barang bekas. Ini membuat kreativitas siswa berkembang,” imbuhnya.
Ia menambahkan, dalam setahun, siswa melakukan panen karya tiga kali. Ada tujuh tema yang ditentukan sesuai kirukulum, dan sekolah mengambil tiga tema sesuai pilihan masing-masing. “Untuk SMPN 2 Bantul pada panen karya pertama bertema Kewirausahaan dan panen karya kedua bertema Suara Demokrasi,” pungkasnya. (cr5/all)